Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perwakilan Ojek Online Se-Indonesia Mengadu ke DPR

Kompas.com - 24/04/2018, 09:31 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa pengemudi ojek online berunjuk rasa di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018). Mereka tidak hanya datang dari Jabodetabek. Ada yang datang dari Bandung, Lampung, Palembang, Balikpapan, dan tempat lainnya di Indonesia.

Mereka mengadu ke DPR terkait tiga hal, yaitu pengakuan legal akan eksistensi mereka, kenaikan tarif Rp 3.000 hingga Rp 4.000, dan perlindungan hukum.

Mereka diterima Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis. Sebanyak 12 perwakilan ikut dalam rapat bersama DPR dari pukul 13.30 hingga 16.15.

Mereka juga menyampaikan keluhan terkait perusahaan aplikator, dalam hal ini Grabbike dan Go-Jek, khususnya soal kemitraan yang diharapkan dapat diberlakukan dengan baik.

Akan Disampaikan ke Menteri

Kepada para pengemudi ojek online itu, Fary menjanjikan menyampaikan keluhan mereka dalam rapat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia awalnya berharap rapat dengan Budi bisa dilakukan pada Selasa ini dan saat itulah ia bisa menyampaikan langsung aspirasi penemudi ojek online itu. Namun, Budi harus menghadiri pertemuan dengan Presiden Joko Widodo hari ini.

"Kami pastikan Rabu sebelum reses, kami akan rapat kerja dengan Menhub untuk menyampaikan aspirasi teman-teman," kata Fary.

Ia berharap, perwakilan pengemudi ojek online bisa hadir untuk mengawal rapat.

"Kami juga minta perwakilan teman-teman tiga atau lima orang untuk ikut memantau rapat. Tidak perlu banyak untuk melihat keseriusan anggota DPR Komisi V ini dalam menyampaikan pikiran pengemudi ojek kendaraan roda dua," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com