Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagalkan Kurir yang Bawa 20 Kg Sabu, BNN Klaim Selamatkan 100.000 Jiwa

Kompas.com - 26/04/2018, 14:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengklaim telah menyelamatkan 100.000 jiwa setelah menangkap tiga kurir narkoba berinisial MA, FAS, dan ZA yang kedapatan membawa sabu-sabu seberat 20 kilogram.

Kepala BNN Komjen Heru Winarko mengatakan, nilai transaksi dari penjualan narkoba yang dilakukan tiga kurir tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.

"20 kilogram (sabu) itu sekitar Rp 30 miliar-40 miliar ya, tetapi yang jelas, kalau ini lolos 100.000 pemakai itu bisa kami selamatkan. Kami terus berupaya narkoba tidak ada di Indonesia," kata Heru di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (26/4/2018).

Baca juga: BNN Sita 20 Kg Sabu dalam Penangkapan Tiga Kurir Narkoba di Riau

Heru menuturkan, kurir-kurir tersebut sudah beroperasi selama dua tahun terakhir.

Mereka biasa mengirimkan berbagai jenis narkoba, tidak terbatas pada sabu-sabu saja.

"Paling banyak mereka kirim (narkoba) ke Medan karena di sana juga demand-nya cukup banyak. Nomor dua setelah Jakarta, Medan ini," ujarnya. 

Baca juga: Polisi Sita 14,5 Kg Sabu-sabu dari Upaya Penyelundupan di LP Cipinang

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari menambahkan, para pelaku memperoleh upah puluhan jutaan rupiah setiap pengiriman barang haram tersebut.

"Biasanya satu kilogram itu upahnya Rp 20 juta-25 juta. Oleh karena itu, salah satu penyebab tingginya harga adalah karena upah kurir yang sangat tinggi," kata Arman.

Sebelumnya, BNN menangkap tiga kurir narkoba berinisial MA, ZA, dan FAS di Provinsi Riau. Ketiganya ditangkap di dua lokasi berbeda dengan barang bukti sabu-sabu seberat 20 kilogram.

Baca juga: Sembunyikan Sabu 1 Kg di Dalam Bungkus Teh, Warga di Cilincing Ditangkap Polisi

Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) dan Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Adapun BNN masih memburu tiga orang lainnya yang terlibat dalam jaringan tersebut yakni TA, AH, dan MAR.

Kompas TV 1 orang ditembak mati dan 3 orang ditangkap saat BNNP Jawa Tengah melakukan pengembangan kasus sabu di Cilacap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com