Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Ucapan Duka Cita Mulai Berdatangan di Mako Brimob Depok

Kompas.com - 10/05/2018, 07:28 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Karangan bunga ucapan duka cita atas gugurnya lima polisi di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat mulai berdatangan pada Kamis (10/5/2018) pagi.

Sebuah karangan bunga bertuliskan "Turut Berduka Cita. Selamat Jalan Pahlawan Bangsa. Kami Tidak Takut. Kami Bersama Polri" diantarkan oleh seorang kurir.

Di karangan bunga tersebut tertulis juga "Hombing Jakarta Utara". Namun, belum diketahui pasti siapa pengirim karangan bunga tersebut. Kurir meletakkan karangan bunga di sebelah Halte Mako Brimob.

Baca juga : Pagi Ini, Jalan Akses UI Depan Mako Brimob Masih Ditutup

Kurir karangan bunga, Amarudin mengatakan pesanan karangan bunga dipesan secara online.

"Kata penjaga toko sana, disuruh taro di halte Mako Brimob," ujar Amarudin yang bekerja untuk sebuah toko bunga di bilangan Jakarta Selatan.

Karangan bunga ucapan duka cita mulai berdatangan di Mako Brimob Kelapa Dua. Kamis (10/5/2018) pagiKOMPAS.com/WAHYU ADITYA PROJO Karangan bunga ucapan duka cita mulai berdatangan di Mako Brimob Kelapa Dua. Kamis (10/5/2018) pagi

Ia mengatakan pesanan karangan bunga datang pada dini hari. Pihaknya langsung membuat dan mengantarkan karangan bunga ke Mako Brimob.

Tak berselang kemudian, karang bunga lainnya juga datang. Karangan bunga lainnya dikirimkan oleh Jajaran Lantas Resort Tangerang Kota.

Karangan tersebut bertuliskan "Turut Berduka Cita Atas Gugurnya Syuhada-Syuhada Polri".

Karangan bunga dari Lantas Resort Tangerang Kota diletakkan di sebelah karangan bunga dari Hombing.

Salah satu karangan bunga di depan Halte Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018)KOMPAS.com/WAHYU ADITYA PROJO Salah satu karangan bunga di depan Halte Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018)

Sebelumnya, insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.


Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Akibat insiden tersebut lima polisi gugur dan satu narapidana tewas dalam insiden tersebut.

Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com