Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Pura-pura Tidur, Imigrasi Buka Paksa Pintu Saat Razia WNA

Kompas.com - 15/05/2018, 15:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas gabungan yang melaksanakan razia Warga Negara Asing (WNA) di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terpaksa membobol sejumlah unit apartemen yang diduga didiami WNA, Selasa (15/5/2018).

Sebab, para WNA yang mendiami unit tersebut tidak merespons para petugas yang mengetuk pintu. Padahal, ada tanda-tanda keberadaan mereka di dalam apartemen dan bisa dirasakan hingga di luar pintu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para petugas selalu mengecek adanya angin yang berhembus di bawah pintu. "Kalau terasa dingin, artinya ada orang di dalam," kata seorang petugas di sela razia.

Baca juga: Puluhan WNA Terjaring Saat Razia oleh Imigrasi di Kelapa Gading

Setelah tidak ada tanggapan, petugas pun langsung membuka paksa pintu unit apartemen menggunakan obeng dan kunci inggris. Dalam sekejap, pintu pun terbuka.

Ada bermacam-macam pemandangan yang muncul setelah pintu dibuka. Ada unit yang kosong tidak berpenghuni, ada juga unit yang didiami oleh empat orang WNA.

Baca juga: Tak Berdokumen, Belasan WNA Diangkut Imigrasi dalam Razia di Kelapa Gading

"Mereka sebenarnya sudah tahu kita datang waktu kita gedor-gedor tadi. Tetapi, dia sengaja enggak bukain, mungkin pura-pura tidur," kata petugas.

Bahkan, salah seorang WNA yang terjaring razia kedapatan mengirim pesan kepada kawan-kawannya via WhatsApp ihwal kedatangan petugas Imigrasi.

Baca juga: Pasangan Kekasih WNA-WNI Bersekongkol Lakukan Penipuan via Facebook

"Tadi dia sudah kirim WA ke teman-temannya, 'immigration, immigration'. Tetapi sudah langsung saya delete," ujar petugas lagi.

Petugas gabungan dari Imigrasi, Satpol PP, Polisi, Sudin Dukcapil, dan pengelola apartemen melakulan razia di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sedikitnya ada 30 orang WNA yang terjaring dalam razia tersebut, sementara setidaknya ada 13 di antaranya yang dibawa ke Kantor Imigrasi Jakarta Utara, karena dokumen-dokumennya tidak lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com