Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Pondok Indah Resmi Jadi "Smart" Pasar, Seperti Apa Pintarnya?

Kompas.com - 02/06/2018, 11:34 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan Pasar Pondok Indah di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, sebagai 'smart pasar'. Sandiaga mengatakan, pasar pintar ini menggunakan teknologi hampir pada setiap aktivitas di dalamnya.

"Digitalisasi zaman old itu hanya sebatas akses internet, email dan membuat website. Kalau zaman now, sekarang kita potensinya masuk semua lini bisnis, mulai dari produksi, manajemen bisnis, pemasaran, hingga online," ujar Sandiaga, di Pasar Pondok Indah, Sabtu (2/6/2018).

Sandiaga sempat mencoba berbelanja di pasar ini. Dia membeli baju koko, kerudung, dan sorban, di salah satu toko. Metode pembayaran yang dia lakukan dengan sistem 'QR code'. Tanpa menggunakan uang tunai, transaksi sudah bisa dilakukan.

Baca juga: Sandiaga Sebut Mindset Ibu-ibu Harga Bahan Pokok Selalu Naik meski Stabil

Sandiaga mengatakan, 'kepintaran' pasar ini bukan hanya dari metode pembayarannya yang non-tunai saja. Pasar ini juga memiliki WiFi gratis yang bisa digunakan pengunjung.

Selain itu, pengunjung juga bisa merasakan sensasi menggunakan teknologi virtual reality di salah satu sudut pasar.

Lampu-lampu yang digunakan di pasar ini juga bisa padam otomatis setelah tidak digunakan. Smart pasar ini kerja sama PD Pasar Jaya dengan 'Perkumpulan Gerakan OK OCE' dan Telkom.

Sandiaga ingin, binaan OK OCE bisa mempelajari sistem pembayaran terkini. Dengan demikian, mereka juga bisa menggunakannya di toko masing-masing.

Baca juga: PKL Pasar Pondok Labu Kesal Setiap Hari Ada Penertiban

 

Dia berharap nantinya semua pasar bisa menerakan konsep 'smart pasar' seperti ini.

Sandiaga mengatakan, hal yang perlu ditingkatkan adalah sarana transportasinya. Dia ingin transportasi umum bisa menjangkau pasar tersebut.

"Kalau tidak kereta atau Transjakarta atau apa gitu loh, supaya ramai," kata dia.

Kompas TV Gejolak harga beras di Pasar Induk Cipinang sudah terjadi sebulan terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com