Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuh Pesan Moral, Alasan Suaeb Terus Lestarikan Budaya Betawi

Kompas.com - 21/06/2018, 14:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebudayaan Betawi dinilai mempunyai banyak pesan moral, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai ke-Islaman.

Hal itulah yang membuat sosok Suaeb Mahbub ingin terus melestarikan kebudayaan Betawi di era modern ini lewat Sanggar Si Pitung yang dipimpinnya.

Ketika ditemui di Rumah Si Pitung beberapa waktu yang lalu, Suaeb menyebut kebudayaan Betawi membahas interaksi antara manusia dengan leluhur dan Pencipta-nya.

"Kita menghormati leluhur kita, dan mengimplementasi estetika-estetika kehidupan yang diwariskan oleh nenek-nenek moyang kita, itu yang menarik dari budaya Betawi," kata Suaeb.

Baca juga: Suaeb, Sosok Penjaga Budaya Betawi dari Jakarta Utara

Secara khusus, pria yang juga bekerja di Lembaga Kebudayaan Betawi itu menyebut budaya Betawi mempunyai hubungat erat dengan agama Islam.

Ia mengatakan, kebudayaan Betawi merupakan salah satu cara dalam menyebarluaskan nilai-nilai ke-Islaman.

"Ketika agama para dai mengajarkan, kita enggak berani mengajarkan. Kita hanya berani mengingatkan, menyampaikan pesan melalui budaya, ajaran agama itu seperti ini," kata dia.

Salah satu budaya Betawi yang mengangkat nilai-nilai ke-Islaman menurut dia adalah ngebuleng dan palang pintu.

"Ngebuleng itu sarat pesan moral sedangkan palang pintu karena ada sikeh di situ, ada kata-kata syair-syair arab salawatan seperti itu," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Ingin Hidupkan Pasar Seni Ancol dengan Budaya Betawi

Suaeb menuturkan, sejumlah hal tersebut yang akhirnya membuat dirinya bertekad terus melestarikan kebudayaan Betawi hingga anak cucunya.

Ia menilai, budaya itu sangat penting dipelajari karena orang-orang yang tidak menjunjung kebudayaannya dianggap tidak akan berharga di masa depan.

"Siapa yang mau menghormati, karena tidak memiliki perilaku beradab. Adab itu budaya, tidak ada nilai estetikanya, tidak ada nilai-nilai keindahannya di dalam menjalankan kehidupannya, dan mereka akan seperti robot," kata Suaeb.

Kompas TV Setu Babakan Festival baru pertama kali digelar. Diharapkan acara ini dapat menjadi acara tahunan untuk mendekatkan budaya Betawi kepada masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com