Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk 2 Penjual Miras Oplosan di Bekasi

Kompas.com - 12/07/2018, 14:00 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satuan Polres Metro Bekasi mengamankan 2 penjual minuman keras (miras) oplosan di warung jamu Kampung Sasak, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Dua pelaku yakni HJ (30) yang berperan sebagai penjual dan BK (23) yang merupakan pemilik warung tersebut.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bekasi AKBP Arlon Sitanjak mengatakan, kasus ini terungkap dari informasi masyarakat, bahwa warung jamu tersebut menjual miras gingseng oplosan.

Baca juga: 480 Botol Miras Disita dalam Razia yang Digelar di Kembangan

Polisi lalu terlebih dahulu menangkap HJ, kemudian melakukan penggeledahan di warung jamu yang dimiliki BK tersebut.

"Kita melakukan penyelidikan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap HJ terlebih dahulu, selanjutnya kita menggeledah warung jamu yang diketahui milik bosnya HJ bernama BK," kata Arlon, di Mapolres Metro Bekasi, Kamis (12/07/2018).

Dalam kasus ini, polisi menyita 5 bungkus plastik alkohol isi 2 liter per bungkus, 1 buah gayung plastik, 4 botol Big Cola ukuran 520 ml per botol, 3 botol sirup ukuran 1 liter per botol, 2 bungkus kantong plastik ukuran 1 kilo per pos.

Baca juga: PSK dan Miras Diamankan di Jakarta Timur

Kemudian 1 ember minuman beralkohol isi 19 liter, 1 buah drigen kosong, 1 buah gelas plastic, 79 bungkus plastik minuman beralkohol/ginseng isi 600 ml per bungkus plastik, serta uang hasil penjualan sebesar Rp 440.000. 

Kedua pelaku dikenakan Pasal 137 Ayat (1) Sub Pasal 77 Ayat (1) Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2013, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun, Jo Pasal 204 Ayat (1) KUHP dengan pidana kurungan maksimal 15 Tahun penjara.

Kompas TV Belum hilang ingatan kita di bulan April lalu kematian massal terjadi akibat miras oplosan di wilayah Jabodetabek dan Cicalengka, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com