Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Tilang, Dishub Langsung Kandangkan Bus yang Ngetem Depan Stasiun Sudirman

Kompas.com - 15/08/2018, 15:38 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan petugasnya akan langsung mengandangkan bus metromini dan kopaja yang ngetem di Jalan Sudirman, depan Stasiun Sudirman. Andri mengatakan, tempat naik turun penumpang sudah disediakan di halte Dukuh Atas.

"Saya enggak akan melakukan penilangan lagi, walaupun surat-surat Anda lengkap, saya akan kandangkan kalau di luar garis yang sudah disepakati," ujar Andri ketika dihubungi, Rabu (15/8/2018).

Andri mengatakan, tindakan ini sebenarnya hanya penegakan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi saja. Bus umum seperti kopaja dan metromini harus menaikkan dan menurunkan penumpang di halte.

Baca juga: Mulai Rabu Esok, Metromini dan Kopaja Dilarang Melintasi Sudirman-Thamrin

Dishub mengizinkan setidaknya 9 armada bus berhenti di sepanjang halte itu. Jika ada bus berikutnya masuk halte, bus lain harus segera melanjutkan perjalanan.

"Mereka kan menunggu penumpang pas di tempat pintu keluar stasiun, sedangkan 50 meter dari sana sudah kita siapkan halte panjang banget. Itu yang harusnya digunakan dong," kata dia.

Andri juga mengatakan hal ini sekaligus menjadi edukasi bagi operator, sopir, dan juga masyarakat. Masyarakat diminta bersedia berjalan kaki sedikit sampai ke halte untuk melanjutkan perjalanan dengan bus.

Baca juga: Sandiaga: 1-2 Bulan Lari, Saya Kandangkan 12 Kopaja dan Metro Mini

Ketentuan ini disebut sudah disepakati juga oleh Organisasi Angkutan Daerah (Organda) DKI Jakarta. Selain tidak boleh ngetem di Jalan Sudirman, metromini dan kopaja juga hanya boleh melintas pagi hari sampai pukul 09.00 WIB dan sore hari dari pukul 16.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Kendaraan yang mereka gunakan juga harus sesuai dengan perda. Khususnya soal usia kendaraan, perizinan, dan kir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com