Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Jaya Selidiki Kasus Oknum TNI yang Diduga Pukul Warga Kramatjati

Kompas.com - 24/08/2018, 15:48 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Kristomei Sianturi mengatakan, pihaknya sedang menginvestigasi kasus seorang oknum anggota TNI yang diduga memukuli seorang pria di Kompleks TNI Angkatan Darat Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018).

Kasus ini sudah kami tindak lanjuti, kami sedang lakukan investigasi terkait kasus ini. Kami telah meminta keterangan korban dan nantinya akan kami panggil terduga pelaku serta saksi-saksi yang ada di tempat kejadian peristiwa,” ucap Kristomei, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Kristomei menyebut, investigasi ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran kasus penganiayaan itu. Sebab, ada dua versi cerita yang berbeda dari masing-masing pelapor.

“Si warga yang diduga korban ini mengatakan, telah dianiaya oleh oknum TNI, saat melaporkan ke Denpom II. Sedangkan, oknum TNI ini, melapor ke Polsek Kramatjati mengatakan, kalau dirinya dikeroyok oleh lima orang,” ucap Kristomei.

Baca juga: Oknum TNI yang Disebut Pukul Warga Kramat Jati Melapor ke Polisi

Menurut Kristomei, kasus ini akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. "Semua harus berdasarkan bukti dan fakta demi mendukung keadilan bagi kedua pihak," ucap Kristomei.

Kristomei mengatakan, yang bersalah menerima konsekuensi hukumnya.

“Untuk anggota TNI yang melanggar pidana akan ditambahkan hukuman disiplin berupa kurungan badan di luar vonis pengadilan, serta hukuman administrasi berupa penundaan pangkat, pencopotan jabatan, dan tidak boleh ikut pendidikan lanjutan,” ucap Kristomei.

Sebelumnya, sejumlah foto dari seorang pria yang disebut telah menjadi korban pemukulan beredar di dunia maya. Pria yang dalam kondisi terluka dalam foto-foto itu disebut dipukul oleh seorang oknum anggota TNI.

Akun Instagram @undercover.id menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Kompleks TNI Angkatan Darat Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018) kemarin.

Akun itu juga memuat penuturan atau kesaksian korban tentang kejadian tersebut. Korban menceritakan, saat itu ibunya sedang menyetir mobil di Kompleks Bulak Rantai.

Saat hendak masuk rumah, ibunya dicaci maki oleh seorang yang disebut sebagai anggota TNI. Sebab, ibu si korban tak menyalakan lampu sein mobilnya ketika akan berbelok.

Baca juga: Anggota TNI Disebut Pukul Warga karena Tak Nyalakan Lampu Sein Saat Berbelok

Oknum TNI yang menggunakan sepeda motor itu lalu menyalip dari sisi kiri mobil. Korban yang saat itu berada di dalam rumah keluar dan menghampiri keduanya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Nyokap gue kenapa? Lo apain nyokap gue?" ujar korban, seperti ditulis @undercover.id.

Namun, korban justru dipukul oknum anggota TNI tersebut. Pipi kanan, hidung kiri, dan bibir kiri korban pun berdarah.

Paman korban juga menerima pukulan. Tulang hidung paman korban juga mengalami pendarahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com