Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres dan Pileg Berbarengan, Alasan DPRD DKI Setujui Anggaran Rp 11 Miliar

Kompas.com - 09/09/2018, 16:22 WIB
Nursita Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI menyetujui anggaran kegiatan sosialisasi pemilihan umum (pemilu) sebesar Rp 11 miliar karena pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) berlangsung berbarengan pada 2019.

Taufik menyebut, masyarakat harus diberi pemahaman soal penyelenggaraan pemilu 2019 yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga harus turut berperan menyosialisasikan pemilu tersebut, mengingat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki keterbatasan dalam melakukan sosialisasi.

"(Masyarakat) perlu diberikan pemahaman karena ini kan pemilu yang baru, serentak eksekutif bersama legislatif. Jadi, perlu penjelasan yang sering kepada rakyat Jakarta dari berbagai pihak. KPU terbatas, kan kita punya kewajiban juga di Jakarta," ujar Taufik di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2018).

Baca juga: Sempat Dipertanyakan, Anggaran Sosialisasi Pemilu 2019 Rp 11 Miliar Akhirnya Disetujui DPRD DKI

Anggaran Rp 11 miliar itu tercantum dalam pos anggaran sosialisasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang programnya sudah direncanakan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2018.

Selain sosialisasi di sisa tahun anggaran 2018, kata Taufik, sosialisasi pemilu ini juga harus dilakukan pada 2019, sebelum pencoblosan berlangsung pada April 2019.

Oleh karena itu, anggaran sosialisasi yang sama akan dianggarkan dalam APBD 2019.

Dengan penyelenggaraan sosialisasi yang berlanjut di 2019, diharapkan minimal satu orang perwakilan di 31.000-an RW di Jakarta tersosialisasi. Perwakilan dari RW itu yang nantinya akan melanjutkan sosialisasi pemilu di lingkungannya.

"Memang 16.000 (target peserta sosialisasi hingga akhir 2018). Mungkin nanti Januari sampai Maret (2019) bisa 16.000 lagi, dari seluruh RW-lah minimal. Sampai dengan sebelum April 2019 mestinya tembus 31.000," kata Taufik.

DPRD DKI Jakarta akhirnya menyetujui anggaran kegiatan sosialisasi pemilu sebesar Rp 11 miliar dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018, Jumat (7/9/2018).

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengetuk palu tanda disetujuinya anggaran itu, setelah mendengarkan penjelasan eksekutif bahwa sosialisasi dibutuhkan mengingat indeks demokrasi di Jakarta menurun.

Sebelum menyetujui anggaran itu, DPRD DKI Jakarta sempat mempersoalkan nilainya yang naik drastis dari hanya Rp 3,8 miliar pada program sosialisasi pemilu yang dilakukan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com