Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dengar Dentuman Keras Saat AW Tertimpa Konblok di Depan Rusun

Kompas.com - 11/09/2018, 06:33 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblok saat melintas di sekitar Rumah Susun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018) siang.

Warga yang saat itu berada di lokasi kejadian, Mujono, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pukul 13.30 WIB.

Saat itu, Muljono sedang duduk di sebuah warung yang berjarak 25 meter dari lokasi kejadian.

Ketika sedang bersantai di sana, Muljono mendengar suara cukup keras seperti barang jatuh.

Muljono melihat ke arah rusun dan menemukan AW sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kepala berdarah.

"Keras banget suaranya, sampai saya terkejut. Pokoknya seperti suara barang jatuh saja, keras," ujar Muljono kepada Kompas.com di lokasi, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Bocah Tewas Tertimpa Konblok di Sekitar Rusun Tahap 3 Kemayoran

Muljono mengatakan, sebelummya dia melihat AW melintas bersama dua temannya di lokasi tersebut.

Adapun lokasi kejadian berada di luar pagar rusun. Muljono sempat menghentikan sebuah mobil karena mengira AW ditabrak mobil.

Namun, pengemudi mobil mengaku tidak menabrak bocah tersebut. Saat diperiksa, tidak ada bekas tabrakan mobil di tubuh AW.

Muljono mengatakan, karena mengira AW sudah meninggal, sejumlah warga yang datang menutup wajah AW menggunakan kardus.

Warga baru membawa AW ke rumah sakit setelah ayah dan ibu AW tiba di lokasi.

"Sudah enggak sadarkan diri waktu itu. Jadi warga gotong korban ke rumah sakit. Enggak jauh rumah sakitnya, cuma di samping," ujar Muljono.

Baca juga: Salesman Tewas Usai Tenggak Miras di Diskotek Kawasan Tamansari

Penjaga warung yang berjarak 15 meter dari lokasi kejadian, Ranti, mendengar dentuman keras di lokasi.

Awalnya, Ranti mengira terjadi tabrakan di lokasi tersebut. Namun, saat dia keluar dari warung, Ranti melihat AW tergeletak tak sadarkan diri dengan luka berat di kepala.

Puluhan warga terlihat mengerumuni bocah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com