Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lantai Dasar Rusun Muara Baru Tunggu Kepastian Pindah

Kompas.com - 15/09/2018, 19:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan warga yang tinggal di Lantai Dasar Rumah Susun Muara Baru masih menunggu kepastian terkait janji relokasi ke lantai atas rusun.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Sabtu (15/9/2018) menyatakan, mereka sudah tinggal dua tahun di lantai dasar meski tempat tersebut dinyatakan sebagai hunian sementara.

"Belum, enggak ada kabar kalau bakal dipindahin. Saya sih penginnya segera dipindah ke atas, tapi mau ke mana? Sudah penuh semua," kata Sukirah, warga Blok 7 Rusun Muara Baru.

Sukira membenarkan bahwa warga yang tinggal di lantai dasar akan dipindahkan apabila unit di lantai atas yang kosong atau unit yang baru dibangun.

Baca juga: Taufik: Lantai Dasar Rusun Muara Baru Tak Layak, 1 Ruangan Dibelah 2

Kasiro, warga lainnya, terpaksa hidup tanpa kepastian yang sama selama dua tahun terakhir. Ia terpaksa tinggal di lantai dasar karena enggan pindah ke rusun yang lebih jauh.

"Saya aslinya ditempatin di Rusun Marunda tapi saya enggak mau, jauh soalnya. Akhirnya yaudah ditempatin di sini tapi ini belom jelas mau dipindah lagi atau enggak," kata Kasiro.

Kasiro mengaku kurang nyaman tinggal di hunian sementara itu. Sebab, ukurannya terbilang lebih kecil dari unit seharusnya pun tidak dilengkapi dengan kamar mandi.

"Saya kalau mau buang air harus lari dulu ke WC umum yang ada di kebun. Kalau di atas kan enak sudah komplit kamar mandinya," ujar dia.

Warga lain bernama Jurita mengamini pernyataan Kasiro dan Sukirah. Ia berharap pihaknya mendapat kepastian akan sampai kapan ia mesti tinggal di sana.

"Katanya mah sementara, katanya. Kalau janjinya sih enggak tahu mau tahun kapan dipindahnya, enggak dikasih kabar," kata Jurita yang bekerja sebagai kuli di pelelangan ikan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti menyampaikan, pihaknya sudah menawarkan kepada warga yang tinggal di lantai dasar Rusun Muara Baru pindah ke rusun lain yang siap huni.

"Untuk warga yang ditempatkan di lantai dasar Muara Baru, memang sudah berulang kami sosialisasikan, kami tawarkan untuk direlokasi ke rusun lain, sementara menunggu pembangunan (rusun baru)," ujar Meli dalam rapat bersama DPRD DKI Jakarta, Jumat (14/9/2018) kemarin.

Karena warga tidak mau pindah ke rusun lain, lanjut Meli, unit pengelola rumah susun (UPRS) di Muara Baru hanya merelokasi warga ke unit hunian di lantai atas apabila ada unit yang kosong.

Kalau ada unit di atasnya itu yang terkena penertiban, yang dikosongkan, itu diprioritaskan untuk ditempatkan. Jadi, secara berkala setiap ada 1 unit, 2 unit, itu langsung ditempatkan di atasnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com