Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tak Akan Umumkan Rekam Jejak Caleg

Kompas.com - 24/09/2018, 22:32 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta tidak akan mengumumkan rekam jejak terkait persoalan hukum calon legislatif yang mengikuti Pemilu 2019. 

Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia KPU DKI Jakarta Marlina mengatakan, jajarannya bertekad untuk menjaga nama baik setiap caleg yang telah mendaftar.

"Aturan yang mengatur secara eksplisit dan tegas itu enggak ada, tetapi kami tetap menjaga etika itu. Biarkanlah masyarakat yang mencari tahu sendiri," ujar Marlina di Kantor KPU DKI Jakarta, Senin (24/9/2018).

Ia juga mengatakan, hasil pemeriksaan administrasi calon, termasuk riwayat hukumnya, hanya aan disampakan kepasa partai politik yang mengusung calon itu.

Baca juga: Bawaslu Belum Terima Pencabutan Laporan Taufik terhadap KPU DKI

Marlina mengatakan, dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), yang mempunyai kewajiban untuk menyosialisasikan adalah caleg itu sendiri.

Sosialisasi dilakukan melalui media cetak atau online kepada masyarakat.

Bukti sosialisasi menjadi salah satu syarat pendaftaran administrasi yang harus dilampirkan oleh caleg.

"Memang ada kewajiban di dalam PKPU bahwa yang bersangkutan mengumumkan dirinya pernah dipidana dengan kasus pidana apa dan dijatuhi hukuman berapa tahun di media. Selanjutnya, buktinya dilampirkan saat pendaftaran kemarin," tutur dia. 

Berdasarkan data KPU DKI, hanya ada satu nama caleg dalam daftar calon tetap (DCT) KPU DKI yang tercatat sebagai mantan napi korupsi yakni Mohammad Taufik dari Partai Gerindra.

 Baca juga: Ikuti Putusan MA, KPU DKI Loloskan M Taufik sebagai Caleg

Marlina menyampaikan, KPU DKI membiarkan masyarakat untuk mencari tahu sendiri siapa caleg yang tepat untuk menjadi wakil rakyat di parlemen.

Jajarannya hanya mengimbau masyarakat untuk cerdas dalam memilih wakil rakyatnya.

"Jadi kami tidak akan pernah menyosialisasikan ini loh mantan koruptor. Itu terlalu ekstrem dan kalau kami sih itu berpikir itu enggak etis untuk disampaikan," ujar dia.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada pemilih untuk memilih siapa wakil yang akan mereka percayakan untuk mewakili aspirasi mereka di parlemen," kata Marlina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com