Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PKS DPRD DKI Kritik Lambatnya Pembangunan Rumah DP 0 Rupiah

Kompas.com - 26/09/2018, 13:50 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) DPRD DKI Jakarta menilai pembangunan rumah down payment (DP) nol rupiah sangat lambat.

Begitu pula dengan rehabilitasi gedung-gedung sekolah rusak di Jakarta.

"Banyak kegiatan pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi perkembangannya sangat lambat, seperti realisasi pembangunan rumah terjangkau dengan DP nol, rehabilitasi gedung sekolah, dan beberapa kegiatan lainnya," ujar anggota Fraksi PKS Dite Abimanyu, dalam rapat paripurna mengenai rancangan peraturan daerah tentang APBD Perubahan 2018 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Baca juga: Anies: Jangan Khawatir, Program DP 0 Rupiah Jalan Terus

Lambatnya pembangunan rumah DP nol rupiah dan beberapa kegiatan lainnya membuat penyerapan anggaran rendah.

"Sampai bulan Juni di tahun anggaran 2018 ini, penyerapan anggaran baru mencapai 28,5 persen dan masih didominasi belanja tidak langsung. Kondisi ini tentu kurang sejalan dengan semangat pemerintahan gubernur baru yang berjanji akan meningkatkan penyerapan anggaran," kata Dite.

Penyerapan anggaran hingga pekan keempat bulan September diketahui naik menjadi 47,6 persen.

Baca juga: DKI Anggarkan Rp 717 Miliar di APBD-P 2018 untuk Subsidi Rumah DP 0

Fraksi PKS juga menyoroti batalnya pembangunan rumah susun pada tahun ini sehingga anggarannya dicoret dari APBD.

Dengan pengurangan alokasi anggaran tersebut, Fraksi PKS meminta ada evaluasi terhadap rusun-rusun yang sudah dibangun, salah satunya tunggakan penghuni rusun.

Selain PKS, Fraksi PDI-P DPRD DKI juga menyoroti pengurangan alokasi anggaran untuk pembangunan rusun.

Baca juga: Rumah DP 0 di Pondok Kelapa Mulai Tahap Pembangunan Fondasi

Fraksi PDI-P menyayangkan banyak rencana pengurangan anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang justru menyangkut kebutuhan masyarakat, seperti rusun, pembangunan sarana kali dan sungai, drainase jalan, salurang penghubung, dan lainnya.

"Fraksi PDI-P menyampaikan aspirasi kepada Pemprov DKI Jakarta agar rencana pengurangan tersebut ditinjau kembali atau dibatalkan dan dilanjutkan pembangunannya dengan multiyears sampai selesai pelaksanaannya," ucap anggota Fraksi PDI-P Januarius Iljas Purwanto.

Seperti diketahui, pembangunan rumah DP 0 rupiah baru dilaksanakan di satu lokasi, yakni di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Baca juga: Rusun DP 0 Rupiah Ditargetkan Rampung Juli 2019

Rumah itu dibangun BUMD PD Pembangunan Sarana Jaya.

Pemprov DKI berencana menalangani DP untuk pemesan hunian berbentuk rusun itu. Namun, skema pembiayaan rumah tersebut belum dirilis hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com