JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo mengatakan, AR, pembunuh pelajar berinisial AA, mengajak korbannya ke sebuah empang untuk mengambil ponsel milik korban.
AR berpura-pura mengajak AA ke empang untuk melihat warga memancing belut. Sebelum sampai di lokasi atau saat berada di pinggit kali, AR menusuk AA dan merampas ponsel miliknya.
"Alasan mau ikut ke empang karena diajak mau mancing belut," ujar Suprasetyo di Mapolres Depok, Selasa (9/10/2018).
Baca juga: Pelaku Pernah Satu Sekolah dengan Pelajar yang Dibunuh di Depok
Secara terpisah, Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, AR dan AA saling mengenal. Keduanya pernah satu sekolah saat duduk di sekolah dasar.
Rumah AR dan AA juga berada di kelurahan yang sama yaitu Kelurahan Cinangka. Hal itu yang membuat AA tidak menaruh kecurigaan terhadap AR saat diajak ke empang.
Namun, saat sebelum sampai di lokasi yang dituju, AR menusuk AA beberapa kali. Kemudian, AA yang tidak berdaya didorong oleh AR ke dekat kali.
AR kemudian merampas ponsel milik AA dan pergi meninggalkan AA yang tidak sadarkan diri.
"Pelaku selama ini sudah saling mengenal. Tempat nongkrong korban di depan minimarket tempat pelaku kerja sebagai tukang parkir. Jadi sudah saling mengenal walaupun tidak terlalu dekat," ujar Didik.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pelajar SMP di Depok
Jenazah AA ditemukan di pinggir kali Ciputat, Sawangan, Depok, Sabtu lalu. Saat ditemukan, terdapat luka sayatan di leher dan tubuh AA.
Dari rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi ditemukannya jenazah AA, seorang pria ada bersama AA sebelum pelajar kelas 3 SMP itu ditemukan tewas.
Polisi lalu membentuk tim khusus dan menangkap AR di kawasan Cipete. Motif pembunuhan karena AR ingin merampas ponsel milik AA yang akan dijual untuk membeli narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.