Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Dicari dan Diberi Umpan Ayam, Buaya di Kali Anak Ciliwung Belum Tertangkap

Kompas.com - 11/10/2018, 16:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berhari-hari pencarian buaya di sekitar Kali Anak Ciliwung, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, belum juga menemukan hasil. Hingga saat ini, buaya belum tertangkap.

Petugas UPK Badan Air Kecamatan Pademangan pertama kali melihat buaya pada Senin, 8 Oktober 2018. Saat itu, mereka tengah menyisir Kali Anak Ciliwung.

Sejak saat itu, dilakukan penyisiran di Kali Anak Ciliwung untuk mencari buaya-buaya tersebut. Diduga, ada dua buaya yang berkeliaran.

Sempat ditemukan tempat yang diduga sarang buaya. Bahkan, mereka memberi umpan ayam untuk menarik buaya keluar dari persembunyiannya. Hasilnya, tetap nihil.

Baca juga: Buaya Berukuran Kecil Terlihat di Kali Anak Ciliwung

Pada Kamis (11/8/2108) ini, proses pencarian buaya di Kali Anak Ciliwung dihentikan sementara. 

Perawat Reptil BKSDA DKI Jakarta Nasum Yusuf mengatakan, pencarian dihentikan sementara karena buaya tak kunjung muncul untuk ditangkap petugas.

Seekor buaya ditemukan petugas UPK Badan Air yang sedang membersihkan Kali Anak Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).Dokumentasi Pribadi/ Sabar Seekor buaya ditemukan petugas UPK Badan Air yang sedang membersihkan Kali Anak Ciliwung di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Senin (8/10/2018).
"Hari ini kita break dulu karena si buaya tersebut kan kadang-kadang munculnya, posisinya entah ada di mana, kecuali kalau dia selalu muncul di tempat yang sama," kata Nasum kepada Kompas.com.

Ia menuturkan, pihaknya juga akan mengevaluasi proses pencarian selama ini termasuk dari segi metode maupun strateginya.

Baca juga: Demi Keselamatan Warga, Buaya di Kali Anak Ciliwung Harus Dievakuasi

Meski dihentikan sementara, Nasum mengatakan akan tetap ada petugas yang memantau lokasi penemuan buaya.

Bila buaya ditemukan, kata Nasum, petugas BKSDA akan kembali terjun memburu hewan reptil itu.

"Enggak dihentikan langsung, hanya sementara. Nanti dari BKSDA ada semacam musyawarah lagi untuk ke depannya," kata Nasum.

Baca juga: Dua Jenis Buaya Ditemukan di Kali Anak Ciliwung, Ahli Reptil Bingung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com