Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pemasangan Plang Tunggakan Pajak di Apartemen Titanium dan TMII

Kompas.com - 25/10/2018, 09:36 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018) kemarin, memasang plang dan spanduk tunggakan pajak daerah di beberapa tempat yang menunggak pajak. Plang dan spanduk itu antara lain dipasang di Apartemen Titanium Pasar Rebo dan tiga titik di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yakni di Snowbay, Skylift kereta gantung, dan Desa Wisata.

Berikut adalah 4 fakta seputar pemasangan plang penunggakan pajak itu.

Baca juga: Wali Kota Jaktim Sebut Pemasangan Plang dan Spanduk Tunggakan Pajak untuk Beri Efek Jera

 

1. Mengejar Target Penerimaan

Wali Kota Jakarta Timur Muhamad Anwar mengatakan, selain empat tempat tersebut, ada kurang lebih 150 tempat lain yang dipasangi plang tunggakan pajak dengan nilai total Rp 43 miliar.

"Ada 150 titik dengan nilai (total tunggakan pajak) Rp 43 miliar di Titanium Apartemen, Taman Mini Cipayung, mungkin lusa di wilayah lain. Supaya mereka jera," kata Anwar, Rabu.

Saat ini, penerimaan pajak di Jakarta Timur baru mencapai Rp 933,7 miliar dari target Rp 1,064 triliun. Dengan demikian, penerimaan pajak masih kekurangan Rp 66 miliar. 

2. Agar Jera

Anwar mengatakan, pemasangan plang dan spanduk tunggakan pajak tersebut untuk memberikan efek jera kepada para penunggak pajak. Apalagi, penunggak pajaknya adalah tempat usaha besar seperti Apartemen Titanium dan beberapa tempat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Tentunya hari ini kami lakukan dalam rangka memberikan efek jera kepada mereka supaya mereka memenuhi kewajiban membayar pajak," ucap dia.

Sebelum melakukan pemasangan plang tunggakan, lanjut Anwar, pihaknya sudah menjalankan beberapa mekanisme seperti memberikan imbauan serta peringatan.

"Mekanisme imbauan sudah, surat sudah, supaya mereka membayar sesuai kewajiban. Kami  berharap di bulan Desember sudah terlaksana semuanya. Target Rp 1 triliun 64 Juta, kami baru tercapai Rp 933 milyar," ujar dia.

3. Berikan Waktu 2 Bulan

Ia melanjutkan, pihaknya memberi waktu dua bulan bagi para penunggak pajak yang telah dipasangi plang untuk melunasi tunggakannya.

"Yang jepas Desember akhir kami akan tunggu pembayaran mereka semua dalam rangka pencapaian target PBB P2 Jaktim," ujar dia.

Baca juga: Snowbay dan Skylift TMII Diberi Waktu 2 Bulan untuk Lunasi Pajak

Pemkot telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit penyebab tunggakan pajak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com