Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabasarnas Yakinkan Keluarga Korban Seputar Pencarian JT 610

Kompas.com - 05/11/2018, 11:42 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di hadapan keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP, Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi menceritakan keseriusan tim SAR gabungan dalam mengevakuasi korban dan pesawat tersebut.

Syaugi mengatakan, pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur dengan baik dan benar serta bekerja full selama 24 jam dalam proses evakuasi.

Hal ini untuk mengurangi kekhawatiran para keluarga akan proses pencarian korban.

"Pertama ini merupakan duka mendalam untuk seluruh bangsa Indonesia. Kami dari tim SAR turut berduka mendalam, kami juga bisa merasakan bagaimana perasaan Bapak Ibu. Kami juga berduka dalam operasi kami 24 jam gugur pula tim SAR kami, Bapak Syachrul," ujar Syaugi di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Bertemu Keluarga Korban Lion Air JT 610, Ini yang Disampaikan Menhub

Syaugi menuturkan, proses evakuasi sudah dimulai 30 menit setelah pesawat dinyatakan hilang kontak di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pihaknya langsung memberangkatkan empat armada kapal untuk melakukan pencarian.

"Tak sampai 30 menit setelah melakukan koordinasi kami memberangkatkan empat armada. Kalau kami lihat jarak dari Tanjungpakis tidak jauh, ini yang membuat kami lebih cepat menuju ke lokasi dibanding kejadian lain beberapa waktu lalu," kata dia.

Dalam proses evakuasi, dibentuk tim gabungan diantaranya Basarnas, Polri, TNI, Bakamla, Palang Merah Indonesia (PMI), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim lainnya.

"Kami mengerahkan 151 penyelam handal bersertifikat internasional. Peralatan ada lima helikopter, 61 kapal laut, belum lagi kapal nelayan yang ada dalam rangka mengevakuasi korban. Ambulans dari Polri, TNI, maupun dari instansi lain," tutur dia.

Baca juga: Canggihnya Baruna Jaya, Kapal yang Temukan Sinyal Kotak Hitam JT 610

Selain itu, ada empat kapal yang dilengkapi alat canggih yakni side scan sonar. Alat ini bisa melihat di bawah laut 150 meter ke kanan dan 150 meter kiri.

Alat canggih lainnya adalah multibeam echosoner 4 dimensi dan Remotely Operated Vehicles (ROV), alat semacam robot untuk melakukan pencarian bawah laut  yang dilengkapi sonar dan kamera.

"Terbukti di hari pertama kami sudah bisa menemukan beberapa korban. Termasuk kami bisa menemukan Flight Data Recorder (FDR). Tugas utama tim SAR adalah fokus mencari korban, yang lain kalau kami dapatkan, akan kami angkat," ungkapnya.

Baca juga: Temuan Kotak Hitam dan Identifikasi 14 Jenazah, 6 Fakta Baru Pencarian Lion Air JT 610

Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Hingga Minggu (4/11/2018), Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramatjati telah berhasil mengidentifikasi 14 jenazah yang terdiri dari 3 penumpang perempuan dan 11 penumpang laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com