Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok Ikut Shalatkan Ibnu, Korban Pesawat Lion Air JT 610

Kompas.com - 07/11/2018, 15:26 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris ikut menyalatkan jenazah penumpang Lion Air TJ 610, Ibnu Hantoro (33), di Masjid Nurul Iman, Kompleks Pelni, Sukmajaya, Depok, Rabu (7/11/2018).

Hadir pula Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan Usman Sumantri dalam shalat jenazah tersebut.

Ibnu dishalatkan sebelum dimakamkan di TPU Pondok Rangon.

Sejumlah keluarga, kerabat, dan tetangga korban ikut mendoakan Ibnu di kediamannya yang tak jauh dari Masjid Nurul Iman itu. 

Idris tampak shalat di barisan paling depan bersama Usman. Ia mengenakan baju koko dan peci.

Baca juga: Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban Lion Air JT 610

Dalam sambutannya, Idris menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga Ibnu.

Idris mendoakan agar para korban meninggal dalam kejadian itu diterima di sisi-Nya, kemudian pihak keluarga diberikan keikhlasan dan ketabahan.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyambangi Masjid Nurul Iman, tempat Ibnu Hantoro dishalatkan, di Masjid Nurul Iman, Jalan Komplek Pelni, Sukmajaya, Depok, Rabu (7/11/2018).Kompas.com/Cynthia Lova Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyambangi Masjid Nurul Iman, tempat Ibnu Hantoro dishalatkan, di Masjid Nurul Iman, Jalan Komplek Pelni, Sukmajaya, Depok, Rabu (7/11/2018).

Idris pun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua yang terlibat dalam masa pencarian dan proses identifikasi Ibnu.

"Semua yang ada di sini kehilangan, sebab, keluarga dokter Ibnu adalah keluarga Kota Depok terbaik. Syukur dan bahagia karena Ibnu telah pulang dan meninggal dalam penugasannya,” kata Idris.

Usman Sumantri juga menyampaikan rasa belasungkawanya kepada keluarga Ibnu Hantoro.

“Saya atas nama keluarga Kementerian Kesehatan yang tidak bisa hadir mengucapkan belasungkawa pada keluarga Ibnu Hantoro. Semoga almarhum mendapatkan pahala yang setimpal karena pengabdiannya selama ini,” ucap Usman.

Baca juga: 14 Fakta Pencarian Korban dan Pesawat Lion Air JT 610 hingga Hari Kesepuluh

Ia mengatakan, dokter Ibnu adalah salah satu dokter muda spesialis yang melakukan pengabdian ke Bangka Belitung.

Ibnu berstatus sebagai dokter Rumah Sakit Dharmais .

“Pengabdiannya berakhir di Februari 2019 mendatang dan akan kembali menjadi dokter di RS Dharmais harus, namun beliau menjalankan tugas negaranya melakukan pengabdian. Semoga almarhum diterima di sisi Allah sebaik-baiknya,” ucap Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com