JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai sejumlah fungsi dan manfaat.
Kepala Bidang Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Nelson Simanjuntak mengatakan, salah satu fungsi pembangunan proyek tersebut adalah membuat garis pantai yang jelas.
"Sebagai batas garis untuk pengembangan yang lainnya. Misalnya di pantai mau dibentuk seperti apa, kalau kita tidak ada batas yang jelas, ya masyarakat pun bisa melakukan banyak hal," kata Nelson di lokasi proyek, Jumat (16/11/2018).
Baca juga: Pembangunan Tanggul NCICD di Marunda Dikebut
Nelson menuturkan, selama ini garis pantai bisa berubah-ubah akibat sedimentasi yang terjadi di bibir daratan.
Ia melanjutkan, tanggul pantai NCICD di Marunda juga berfungsi untuk mencegah banjir rob akibat pasang surut air laut.
"Mengantisipasi terhadap rob pasang surut air laut. Kemudian juga untuk antisipasi kenaikan muka air laut. Satu lagi gunanya, mungkin bisa mengantisipasi penurunan muka tanah," ujar Nelson.
Baca juga: Proyek Tanggul Laut NCICD Diperlukan untuk Lindungi Jakarta
Ia menyatakan, tanggul tersebut terdiri dari 1.094 spun-pile yang dipasang lebih dari satu kilometer di tepian muara Kali Blencong di kawasan Marunda, Jakarta Utara.
Spun-pile itu mempunyai tinggi 24 meter yang dibenamkan 20 meter di bawah permukaan air. Artinya, tanggul bisa mencegah kenaikan air laut hingga 4 meter.
Nelson memprediksi, tanggul tersebut bisa bertahan hingga 20 tahun ke depan.
Pembangunan tanggul pantai NCICD di kawasan Marunda ditargetkan selesai pertengahan Desember 2018. Nelson menyebut, saat ini pembangunan telah mencapai angka 73 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.