Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran untuk Menalangi DP Rusunami Pemprov DKI Dipangkas

Kompas.com - 26/11/2018, 15:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta akhirnya menyetujui anggaran untuk talangan uang muka rumah DP 0 rupiah.

Kendati demikian, anggaran untuk talangan uang muka rumah DP 0 rupiah yang semula diajukan 720 miliar itu dikurangi menjadi Rp 350 miliar.

"Di tengah kebutuhan menutup defisit KUA-PPAS, penghematan sangat dibutuhkan. Saya minta Bu Kadis menyampaikan sekali lagi yang riil, yang dibutuhkan untuk mengcover 2019," kata pimpinan Banggar Triwisaksana dalam rapat pembahasan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2019, Senin (26/10/2018).

Baca juga: Timses: Pak Jokowi Tidak Pernah Anggap Kebijakan DP 0 Tidak Baik

Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Meli Budiastuti kemudian mengajukan angka Rp 380 miliar.

Menurut dia, angka ini hanya cukup untuk menalangi DP 950 unit rusunami dari target awal 1.600 unit pada 2019.

Sebanyak 950 unit yang dimaksud yakni 780 unit Rusunami Klapa Village yang dibangun PD Pembangunan Sarana Jaya dan 170 Rusun Pasar Rumput yang  dibangun Perumnas.

Rusun Pasar Rumput itu rencananya diserahkan Perumnas ke Pemprov DKI dan dijadikan rumah DP 0 rupiah.

"Kebutuhannya bila DP 20 persen maka per unit Rp 80 juta. Kalau dikali 950 unit maka Rp 76 miliar. (Sisanya) 80 persen maka dibutuhkan alokasi anggaran Rp 304 miliar, total Rp 380 miliar," ujar Meli.

Baca juga: Gubernur DKI: Dulu Banyak Kritik Tidak Mungkin Ada DP 0, Ini Nyatanya Mungkin...

Usulan Meli tak langsung disetujui. Anggota Banggar Iman Satria menanyakan mengapa DP yang ditalangi senilai Rp 80 juta per unit rusunami.

Sebab, menurut dia, seharusnya DP lebih kecil dari itu. "DP-nya Rp 80 juta per unit, emang satu unitnya berapa? Bukannya Rp 350 juta?" tanya Iman.

Menjawab Iman, Meli mengatakan bahwa memang harga jual rusun maksimal Rp 350 juta.

Namun, karena 170 unit Rusunami Pasar Rumput yang akan diserahkan Perumnas ke DKI belum diketahui harganya, Meli memperkirakan harganya Rp 400 juta.

Jadi ia menghitung berdasarkan harga tertinggi Rp 400 juta tersebut.

Kendati demikian, Iman menyatakan bahwa sedianya dana untuk menalangi DP tersebut tidak sampai Rp 80 juta.

"Ya sudah kalau harganya Rp 350 juta, mestinya kurang dong, enggak sampai Rp 80 juta dong," kata Iman.

Baca juga: Anies Sebut Rumah DP 0 Persen Jokowi Punya Kesamaan dengan DKI

Pimpinan Banggar Triwisaksana pun langsung mengambil keputusan untuk mengurangi anggaran Rp 380 miliar.

"Rp 350 miliar rasanya cukup. Baik, kita setujui Rp 350 miliar," kata dia seraya mengetuk palu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com