Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketiadaan Tempat Sampah buat Warga Buang Sampah ke Kali Gendong

Kompas.com - 03/12/2018, 12:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiadaan tempat penampungan sampah bagi warga di sekitar Kali Gendong, Penjaringan, membuat mereka nekat membuang sampah rumah tangganya ke kali tersebut.

Nurhayati, warga yang tinggal di tepian Kali Gendong, mengakui bahwa dirinya kerap membuang sampah ke aliran kali tersebut.

"Kadang di pinggir kali, cuma saya bakarin. Habis enggak ada yang ngambilin, baru kali ini digiatkan kembali," kata Nurhayati saat ditemui, Senin (3/12/2018).

Baca juga: 1.000 Karung Dibagikan demi Cegah Warga Buang Sampah ke Kali Gendong

Nurhayati menuturkan, ia butuh waktu 15 menit untuk menuju tempat penampungan sampah di Jalan Muara Baru yang merupakan TPS terdekat dari rumahnya.

Sementara, ia hanya perlu berjalan beberapa langkah dari rumahnya untuk membuang sampah di tepian kali.

Yanti, warga lainnya, menambahkan bahwa tidak ada petugas yang keliling mengambil sampah dari rumah-rumah warga. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu penyebab warga memilih buang sampah di kali.

"Dulunya itu ada yang keliling ngambilin sampah, tapi akhir-akhir ini sudah jarang. Untung sekarang sudah ada tempat buang (sampah) di sini jadi lebih dekat," ujar dia.

Baca juga: Kali Gendong Jorok karena Ulah Warganya

Tempat pembuangan sampah yang dimaksud Yanti adalah TPS sementara yang dibangun oleh petugas UPK Badan Air di tepian Kali Gendong.

Pemantau UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan Joni Darsono mengklaim, keberadaan TPS sementara itu mengurangi jumlah sampah yang dibuang langsung ke Kali Gendong.

"Semenjak ada ini jadi mendingan, karena warga jadi tahu harus buang sampah ke mana. Selama ini kan belum ada, mungkin itu yang buat mereka buang sembarangan," kata Joni.

Aliran Kali Gendong sebelumnya dipenuhi sampah rumah tangga yang diduga berasal dari permukiman warga di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com