Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengeroyokan Dua Juru Parkir di Depok oleh Anggota Geng

Kompas.com - 17/12/2018, 17:02 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua orang juru parkir luka berat akibat pengeroyokan yang terjadi di Jalan Juanda, Depok, tepatnya di depan Pos Polisi Juanda, Sabtu (15/12/2018) lalu.

Dua juru parkir yang dikeroyok tersebut bernama Ahmad Noval dan Yayat.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan mengatakan, kejadian bermula ketika ada anggota geng Sugutamu yang menganiaya salah satu anggota geng Kampung Jabon.

"Jadi pada Jumat (14/12/2018) malam, geng Sugutamu ini melukai salah satu anggota geng dari Kampung Jabon," ucap Deddy di Polresta Depok, Jalan Margonda, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Dua Juru Parkir Dikeroyok Anggota Geng di Depok

Karena tidak terima temannya dilukai, sejumlah anggota geng Kampung Jabon pun akhirnya berencana balas dendam dengan kembali melukai anggota geng Sugutamu.

"Jadi, 15 orang pelaku menuntut balas pada juru parkir ini (geng Sugutamu), kemudian mereka melakukan sweeping di Pos Polisi Juanda mencari anggota geng Sugutamu," ucap Deddy.

Setelah anggota geng Kampung Jabon lakukan sweeping di daerah Juanda, mereka menemukan dua orang anggota geng Sugutamu yang bekerja sebagai juru parkir.

"Nah, dilihatlah ada dua anggota geng tersebut (Sugutamu) lagi jaga parkir. Kemudian, akhirnya mereka balas dua orang juru parkir ini dengan membacok korban hingga luka berat," ujar Deddy.

Dalam keributan tersebut, salah seorang korban yang bernama Yayat dibacok di bagian punggungnya. Sementara korban lainnya, Ahmad Noval, dilukai di bagian tangannya.

Deddy mengatakan, pelaku dari kelompok geng Kampung Jabon ini memiliki perannya masing-masing.

"Pelaku bernama Rifki dan Bayu yang membacok dua orang ini, kemudian yang lainnya memukul korban, dan ada juga yang megangin korban," ucap Deddy.

Polresta Depok telah menangkap 15 orang anggota geng Kampung Jabon yang mengeroyok dua orang juru parkir hingga luka berat di Jalan Juanda, Senin (17/12/2018).

Baca juga: Anggota TNI Dikeroyok Juru Parkir di Ciracas

"Saat ini, kedua korban masih terbaring lemah di Rumah Sakit Fatmawati karena luka bacokan," ucap Deddy.

"Kami masih dalami kasus ini, kami akan minta keterangan pada 15 pelaku ini dan korban pun nantinya kami akan periksa," tambah Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com