Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh: UMP DKI Kalah dari Daerah Penyangga, Kami Minta Direvisi!

Kompas.com - 18/12/2018, 15:54 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (18/12/2018).

Para buruh tersebut menggelar demo dalam rangka menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyesuaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta pada 2019 agar tak kalah dari daerah penyangga.

"Untuk UMP karena UMP-nya kalah dengan daerah penyangga, jadi kami minta direvisi. Dulu, ketika belum terpilih, gubernur pernah berjanji apabila ia terpilih maka UMP Jakarta tidak akan kalah dari UMP daerah penyangga," ujar salah satu peserta aksi, Setiono.

"Faktanya hingga sampai hari ini belum terwujud. Makanya kami hari ini mengingatkan beliau," kata dia lagi.

Baca juga: Buruh Demo, Jalan Medan Merdeka Selatan Tak Bisa Dilewati

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 114 Tahun 2018 yang ditetapkan pada 1 November 2018, UMP DKI sebesar Rp 3,9 juta.

Angka ini terpaut Rp 288.783 dari UMK Bekasi yang mencapai Rp 4.229.756.

Berdasarkan pengakuan para demonstran, aksi ini sudah berlangsung dari pukul 07.00 WIB yang diawali dengan berkumpulnya massa di Kantor Dinas Ketenagakerjaan DKI.

Selanjutnya, para buruh berjalan kaki ke Balai kota Jakarta.

Massa terlihat membawa beberapa mobil komando dan berbagai atribut demonstrasi.

Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Stasiun Gambir ke arah patung kuda sempat tersendat akibat para buruh yang memadati jalan.

Terlihat puluhan polisi melakukan penjagaan di sekitar Balai Kota Jakarta.

Baca juga: Sandiaga Sebut Akan Bangun Industri Strategis Nasional Tanpa Impor Buruh

Massa sempat istirahat makan siang pukul 13.00 kemudian melakukan orasi dengan menyanyikan berbagai yel-yel.

Hingga hampir pukul 14.00, para demonstran membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com