Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

63 Meter Kubik Material Vulkanik Anak Krakatau Diangkut dari Kepulauan Seribu

Kompas.com - 27/12/2018, 16:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 63 meter kubik material vulkanik Gunung Anak Krakatau berupa kerikil diangkut dari tiga pulau di Kepulauan Seribu, pada Rabu (26/12/2018) kemarin.

Koordinator Lapangan Pesisir Pantai Pulau Harapan Sudin LH Kepulauan Seribu Surya Ismail menyatakan, material tersebut diangkut dari Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua.

"Kalau di Pulau Harapan itu kemarin kita (angkut) sekitar 23 meter kubik, kalau di Pulau Kelapa kemungkinan mencapai 30 meter kubik," kata Surya kepada Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Sementara itu, jumlah kerikil yang diangkut dari Pulau Kelapa Dua berada di angka 10 meter kubik. Kendati demikian, pantai di tiga pulau tersebut belum sepenuhnya bersih dari kerikil kiriman.

Baca juga: Material Vulkanik Gunung Anak Krakatau Hanyut hingga Kepulauan Seribu

Sebab, kerikil tersebut terus berdatangan bahkan setelah petugas gabubgan Sudin LH dan PPSU membersihkan pantai dari kerikil.

"Sebab dia masih nyusul aja, terus berdatangan. Jadi, yang kita kerjakan abis, dapat satu jam, terkumpul lagi (kerikilnya)," kata Surya.

Surya memperkirakan, kerikil-kerikil itu baru benar-benar bersih bila proses pembersihan dilakukan setidaknya hingga Minggu mendatang. Petugas pun akan terus membersihkan pantai hingga benar-benar bersih.

Menurut Surya, jumlah kerikil yang didapat dua kali lipat lebih banyak dari jumlah sampah harian yang dihasilkan masing-masing pulau.

Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Tsunami Berpotensi Terjadi

Adapun kerikil-kerikil itu rencananya akan ditimbun di sebuah titik genangan air di Pulau Harapan.

Diberitakan sebelumnya, material vulkanik Gunung Anak Krakatau berupa kerikil hanyut hingga Kepulauan Seribu sejak Rabu kemarin.

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi sejak beberapa hari terakhir. Status gunung tersebut kini berasa di level III (Siaga).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com