Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baunya Enggak Tahan, Kita Malu kalau Kedatangan Tamu..."

Kompas.com - 08/01/2019, 16:08 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Akim, warga Desa Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mengaku sudah terbiasa dengan bau sampah di Kali Pisang Batu.

Dia mengatakan, sampah yang menumpuk di Kali Pisang Batu sudah berlangsung lama.

Sampah muncul usai kali dinormalisasi pada Desember 2018.

"Beruntung kami sudah biasa, sudah kuat. Baunya saja yang enggak tahan, kalau angin sudah datang itu baunya ya ampun. Kita malu kalau kedatangan tamu," kata Akim kepada Kompas.com, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Sampah Masih Banyak, 150 Truk Dikerahkan ke Kali Pisang Batu Bekasi

Dia menambahkan, warga sekitar tidak pernah membuang sampah ke kali tersebut. Sebab, sampah di area permukiman warga rutin diangkut petugas kebersihan.

"Ini nih sampah kiriman bukan orang sini. Sampah kita bakar buat di empang, kami enggak buang, tetapi kena dampaknya," ujarnya.

Warga lainnya, Sukaesih mengatakan, dirinya belum pernah terkena penyakit imbas sampah di kali. Namun, bau yang dikeluarkan mengganggu aktivitas warga di bantaran kali.

Baca juga: Butuh Waktu Sebulan utuk Mengangkut Sampah dari Kali Pisang Batu

"Enggak ganggu (kesehatan), enggak pernah sesak napas. Nyamuk menang banyak, lalat banyak, baunya itu enggak tahan," ujar Sukaesih.

Sampah yang didominasi plastik memenuhi sepanjang Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/1/2019). Tumpukan sampah yang sudah berlangsung sekitar sebulan tersebut sepanjang sekitar 1,5 kilometer.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sampah yang didominasi plastik memenuhi sepanjang Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/1/2019). Tumpukan sampah yang sudah berlangsung sekitar sebulan tersebut sepanjang sekitar 1,5 kilometer.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Asetya yang merasa tidak nyaman tinggal dekat kali yang dipenuhi sampah.

"Bau mah bau, nyamuk mah ada saja, laler, tetapi sudah kebiasa kali ya, jadi enggak kebauan. Risih ya, tetapi kita tinggal di sini," tutur Asetya.

Baca juga: Mendengar Keluhan Warga yang Tinggal Dekat Tumpukan Sampah Kali Pisang Batu Bekasi...

Lautan sampah nampak memenuhi Kali Pisang Batu, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah rumah tangga seperti, plastik, botol, bahkan kasur memenuhi kali. Air kali juga nampak hitam pekat serta mengeluarkan bau tak sedap.

Sejak Sabtu (5/1/2019) sampah sudah dikeruk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dengan dua alat berat dan puluhan truk. Sebanyak 150 truk dikerahkan mengangkut sampah dari kali tersebut.

Baca juga: Kemenko Maritim Adakan Rapat Khusus Bahas Lautan Sampah di Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com