Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Warung Nasi lewat Lubang yang Tak Dibayar Pelanggan

Kompas.com - 08/02/2019, 15:56 WIB
Tatang Guritno,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski jarang terjadi, para pemilik warung nasi lubang di parkiran mobil Grand Lucky, SCBD, Jakarta Selatan setidaknya pernah merasakan dagangannya lupa dibayar oleh pelanggan.

"Kabur ninggal utang saja ada," kata Warti (46), salah satu pemilik warung lubang yang menjual gorengan kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Menurut Warti, pelanggan yang kabur biasanya adalah pekerja proyek sekitar.

Baca juga: Ini yang Membuat Warung Nasi lewat Lubang di SCBD Beda dengan Restoran

Mereka biasanya datang serombongan membeli gorengan dan kopi serta mengaku belum diberi makan oleh mandornya.

"Catatan utangnya masih ada nih. Saya enggak menerima orang ngutang sebenarnya, tapi karena pegawai proyek ya, datang minta gorengan sama kopi alasan mandornya enggak kasih makan, datang serombongan, uangnya kurang, masa ya saya tega enggak kasih makan?" kata Warti.

Ketika ditanya apakah utang dari pelanggan tersebut akan dilunasi, Warti mengatakan tidak berharap banyak. Sebab, proyek yang dikerjakan sudah berakhir dan para pekerja sudah pindah.

Rini (40), salah satu pemilik warung nasi di sana juga menceritakan hal yang sama.

Terkadang, pelanggan tiba-tiba pergi sebab dihubungi oleh bos atau kantor tempat ia bekerja.

"Di sini yang beli kan mayoritas sopir. Kadang lagi makan, tiba-tiba ditelepon bos atau kantornya, suruh segera pergi, nah kebiasaan mereka lupa bayar," ujar Rini.

Hal ini oleh Warti maupun Rini dipandang wajar sebagai dinamika dalam menjalankan usaha. Keduanya yakin bahwa rezeki akan datang lagi dari pelanggan lain.

"Ya diikhlasin saja, belum rezekinya. Toh masih lebih banyak yang bayar ketimbang yang enggak (bayar). Disyukuri saja, rezeki enggak ke mana," terang Warti.

Baca juga: Melihat Bisnis Warung Nasi lewat Lubang, Favorit Para Karyawan

Warung nasi lubang di parkiran mobil Grand Lucky, SCBD viral beberapa hari lalu karena konsepnya yang unik, yakni melayani pelanggan melalui lubang dengan ukuran rata-rata 30x30 sentimeter.

Pelanggan biasanya adalah sopir dan karyawan perkantoran di kawasan SCBD yang mencari makanan dan minuman dengan harga ekonomis.

Rata-rata tiap porsi makan dengan menu nasi telur dibanderol dengan harga Rp 10.000, nasi ayam Rp 15.000, dan kopi hitam Rp 2.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com