Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Dinilai Belum Maksimalkan Potensi Pariwisata dari Situ

Kompas.com - 14/02/2019, 21:20 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat Pariwisata Universitas Pancasila Fahrurozy Darmawan menilai, keberadaan situ di Kota Depok kurang dirawat oleh pemerintah setempat.

“Banyak situ yang penuh sampah dan tidak teurus. Padahal situ memainkan peranan vital bagi bagi suatu kawasan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Menengok Situ Pladen Depok yang Akan Direvitalisasi

Fahrurozy mengatakan, banyaknya situ di Depok harusnya dapat dimanfaatkan Pemerintah Kota Depok sebagai ruang terbuka hijau.

“Harusnya sebagai kawasan resapan, situ juga dapat difungsikan sebagai ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat,” ucapnya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Depok harusnya dapat memaksimalkan potensi dari situ-situ yang tersebar di Kota Depok.

Situ jangan hanya dilihat manfaat ekologisnya saja, tetapi situ harus dikembangkan untuk dapat memberikan manfaat sosio-ekonomi juga,” ucapnya.

Menurutnya, dengan mengembangkan wisata berbasis situ, akan turut meningkatkan pendapatan bagi masyarakat sekitar situ.

Baca juga: Normalisasi Situ Pladen, Pemkot Depok Tunggu Persetujuan Pemprov DKI

Masyarakat sekitar memiliki peluang ekonomi dengan berjualan serta menawarkan jasa-jasa yang dapat membantu kegiatan pariwisata.

“Bagi masyarakat, situ juga dapat dijadikan pilihan alternatif kunjungan wisata. Kita dapat melihat contoh bagaimana Jakarta dan Bogor memanfaatkan kawasan danau dan situ sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat untuk rekreasi. Jadi, manfaat ekologis dan sosio-ekonomi situ-situ tersebut dapat berjalan seimbang,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com