Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harga Parkir Motor di Stasiun Depok Baru Mahal Melebihi di Mal"

Kompas.com - 28/03/2019, 16:24 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Sejumlah warga mengeluhkan tarif parkir terbaru di Stasiun Depok Baru.

Warga menilai tarif parkir motor maupun mobil kini terlalu mahal.

"Saya parkir biasa Rp 6.000, eh sekarang bacaannya sudah Rp 10.000 karena pakai komputer scan jadi lebih mahal," ucap salah satu warga, Kristi di Stasiun Depok Baru, Kamis (28/3/2019).

Ia mengatakan, harga parkir tersebut naik sejak seminggu yang lalu. 

Baca juga: Tarif Parkir Park and Ride Stasiun MRT: Motor Rp 2.000, Mobil Rp 5.000

Hal senada dikeluhkan Elvina, salah satu warga yang parkir di Stasiun Depok Baru. 

"Saya parkir motor belum ada satu jam sudah kena Rp 8.000. Mending numpang parkir di mal saja sekalian. Harganya melebihi parkir mal," ujar Elvina. 

Lain halnya dengan Sanul. Warga Depok ini tak masalah dengan tarif tersebut.

"Tidak masalah sih, saya emang kerjanya jauh dan pasti pulang lama. Selama aman parkir di sini sih tidak masalah ya dengan tarif," ujar Sanul.

Parkir motor di dalam Stasiun Depok Baru itu dipatok harga yang berbeda-beda tiap lahan parkir. 

Parkir motor di samping Stasiun Depok Baru yang mengarah ke Pasar Kemiri Muka dikenakan tarif Rp 6.000.

Sementara, sebelah kanan dekat shelter ojek online Stasiun Depok Baru harga parkir motor dikenakan tarif Rp 8.000 untuk 10 jam pertama lantaran menggunakan komputer scan.

Sementara untuk mobil, semua sama ditarif Rp 10.000 per 10 jamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com