Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penjambret di Kuningan Sudah 10 Kali Beraksi

Kompas.com - 08/04/2019, 16:06 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dua tersangka penjambret, yaitu MSA dan HRR, yang beraksi di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) lalu, telah menjambret di 10 kali lokasi berbeda di Jakarta.

"Sudah melakukan jambret dan penodongan di 10 TKP (tempat kejadian perkara) di Jakarta," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Kehabisan Darah, Tersangka Penjambretan di Kuningan Meninggal Dunia

Berdasarkan catatan polisi, mereka telah melakukan aksinya di:

1. Jalan Haji Achmad Bakrie Barat, Jakarta Selatan.

2. Flyover Dokter Suharjo, Jalan Casablanca, Jakarta Timur.

3. Jalan Jatinegara Barat 3, Jakarta Timur.

4. Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan Nomor 28, Jatinegara, Jakarta Timur.

5. Jalan Rawamangun Muka Raya, Jakarta Timur.

6. Jalan Balai Pustaka Baru, Pulogadung, Jakarta Timur.

7. Jalan Pemuda Raya, Matraman, Jakarta Timur.

8. Jalan Utan Kayu, Senen, Jakarta Pusat.

9. Jalan Sunan Giri,Pulogadung, Jakarta Timur (Depan SMK Diponegoro Rawamangun).

10. Flyover Kampung Melayu, Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur.

Argo menjelaskan, dua tersangka itu biasanya melakukan aksi pada malam hari dengan mengendarai sepeda motor.

"Modus pelaku ini adalah melakukan aksinya pada malam hari. Mereka berboncengan dengan motor tanpa plat. Kemudian, mereka memepet motor korban dan mengambil barang korban," ujar Argo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com