Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Petugas KPPS di Depok Meninggal Kelelahan

Kompas.com - 02/05/2019, 16:11 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 65 Kelurahan Cipayung, Ahmad Fauzi, meninggal dunia pada Kamis (5/2/2019) pukul 01.00 WIB lantaran kelelahan menjalankan tugas pada Pemilu 2019.

Ini merupakan yang kedua kalinya petugas KPPS meninggal dunia karena kelelahan di Depok.

Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara Cipayung, Sobari, mengatakan, Fauzi (korban) sudah terlihat lemas dan sakit setelah pencoblosan berlangsung pada 18 April 2019.

Fauzi yang saat itu berperan sebagai Wakil Ketua KPPS bertanggung jawab atas banyak hal, baik soal pemantauan, hingga penghitungan surat suara.

“Dia sempat ngitungin jumlah suara, namun kondisinya emang sudah drop banget, lemas, wajahnya pucat saat itu,” ucap Sobari saat dihubungi wartawan, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal

Meski sudah lemas, Fauzi tak pernah mengeluh kelelahan. Ia terus menghitung surat suara yang saat itu masih menumpuk.

Karena wajahnya yang pucat dan lemas, ketua KPPS saat itu langsung meminta Fauzi untuk beristirahat di rumahnya yang ada di Gang Haji Nasir, Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok.

“Ya sudah awalnya hanya dirawat di rumah tiba-tiba saya dengar dia dibawa ke Rumah Sakit Bakti Yudha dan semalam dapat kabar Pak Fauzi meninggal,” ucap Sobari.

Ia mengatakan, tidak ada riwayat sakit yang dimiliki oleh Fauzi. Sobari mengaku sudah bertanya soal kondisi Fauzi dan dijawab sehat-sehat saja.

"Dia memang hanya kelelahan karena aktivitas padat saat pemilu,” ucap dia.

Petugas yang sudah menjadi penyelenggara pemilu sejak tahun 2014 lalu itu menganggap perlu banyak yang harus dievaluasi dalam tahapan pemilu serentak seperti ini.

Sebab, ada lima surat suara yang musti dihitung oleh para petugas dengan teliti.

“Ya harapan kita dikaji dan dievaluasi-lah dari segi pelaksanaan dan anggarannya. Tugas kita sangat dituntut tanggung jawabnya karena berkaitan dengan suara,” kata dia.

Baca juga: Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal

Sobari menyampaikan, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada KPU dan Pemkot Depok terkait meninggalnya ayah tiga anak ini.

“Mudah-mudahan bisa disetujui bantuan untuk korban, sudah kita ajukan. Tadi juga kami bantu administrasi seperti surat kematian dan ahli warisnya supaya prosesnya bisa dipercepat,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com