DEPOK, KOMPAS.com - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 65 Kelurahan Cipayung, Ahmad Fauzi, meninggal dunia pada Kamis (5/2/2019) pukul 01.00 WIB lantaran kelelahan menjalankan tugas pada Pemilu 2019.
Ini merupakan yang kedua kalinya petugas KPPS meninggal dunia karena kelelahan di Depok.
Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara Cipayung, Sobari, mengatakan, Fauzi (korban) sudah terlihat lemas dan sakit setelah pencoblosan berlangsung pada 18 April 2019.
Fauzi yang saat itu berperan sebagai Wakil Ketua KPPS bertanggung jawab atas banyak hal, baik soal pemantauan, hingga penghitungan surat suara.
“Dia sempat ngitungin jumlah suara, namun kondisinya emang sudah drop banget, lemas, wajahnya pucat saat itu,” ucap Sobari saat dihubungi wartawan, Kamis (2/5/2019).
Baca juga: Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal
Meski sudah lemas, Fauzi tak pernah mengeluh kelelahan. Ia terus menghitung surat suara yang saat itu masih menumpuk.
Karena wajahnya yang pucat dan lemas, ketua KPPS saat itu langsung meminta Fauzi untuk beristirahat di rumahnya yang ada di Gang Haji Nasir, Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok.
“Ya sudah awalnya hanya dirawat di rumah tiba-tiba saya dengar dia dibawa ke Rumah Sakit Bakti Yudha dan semalam dapat kabar Pak Fauzi meninggal,” ucap Sobari.
Ia mengatakan, tidak ada riwayat sakit yang dimiliki oleh Fauzi. Sobari mengaku sudah bertanya soal kondisi Fauzi dan dijawab sehat-sehat saja.
"Dia memang hanya kelelahan karena aktivitas padat saat pemilu,” ucap dia.
Petugas yang sudah menjadi penyelenggara pemilu sejak tahun 2014 lalu itu menganggap perlu banyak yang harus dievaluasi dalam tahapan pemilu serentak seperti ini.
Sebab, ada lima surat suara yang musti dihitung oleh para petugas dengan teliti.
“Ya harapan kita dikaji dan dievaluasi-lah dari segi pelaksanaan dan anggarannya. Tugas kita sangat dituntut tanggung jawabnya karena berkaitan dengan suara,” kata dia.
Baca juga: Relawan Jokowi Beri Santunan ke Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal
Sobari menyampaikan, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada KPU dan Pemkot Depok terkait meninggalnya ayah tiga anak ini.
“Mudah-mudahan bisa disetujui bantuan untuk korban, sudah kita ajukan. Tadi juga kami bantu administrasi seperti surat kematian dan ahli warisnya supaya prosesnya bisa dipercepat,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.