Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Aksi 22 Mei di Bawaslu, Kapolres Tenangkan Massa hingga Pos Polisi Dibakar

Kompas.com - 23/05/2019, 08:54 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kerusuhan terjadi di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

Massa perusuh memprovokasi petugas dengan melempar sejumlah benda, dari batu, sandal, petasan, hingga bom molotov.

Aparat keamanan mencoba memukul mundur massa dengan menembakkan gas air mata dan suar atau flare

Baca juga: Suasana Sudah Kondusif, Jalan MH Thamrin Depan Bawaslu Masih Ditutup

Hal tersebut dilakukan karena batas waktu aksi unjuk rasa hingga pukul 18.00. Namun, aksi belum selesai setelah batas waktu yang ditetapkan. 

Kompas.com merangkum enam fakta yang terjadi saat kerusuhan 22 Mei di Bawaslu:

1. Kapolres Jakpus tenangkan massa

Massa yang memenuhi lokasi aksi mayoritas memakai baju putih sembari membawa bendera.

Sebagian merupakan anak yang masih di bawah umur.

Ketika sedikit melipir ke area gedung Sarinah, tampak massa itu didominasi kelompok ibu dan bapak-bapak.

Baca juga: [VIDEO] Suasana Kerusuhan di Depan Bawaslu pada 22 Mei Malam

Mereka beberapa kali melemparkan batu hingga kembang api ke arah polisi ataupun jurnalis yang sedang meliput.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan berulang kali meminta massa tidak melakukan provokasi dan kerusuhan di depan Bawaslu.

Berulang kali pula, Harry meminta warga berhenti melempar batu hingga kembang api ke arah polisi dan jurnalis yang sedang meliput.

Baca juga: Pukul 22.35, Polisi Pukul Mundur Massa di Depan Bawaslu ke Jalan Wahid Hasyim

Harry mengingatkan, TNI-Polri yang berjaga di lokasi sejak kemarin merupakan bagian dari masyarakat.

"Bantu kami, Polri dan TNI. Kami keluarga besar TNI-Polri juga bagian dari masyarakat. Tolong jangan provokasi kami. Tolong...," ujar Harry saat massa rusuh terus melempar benda-benda ke arah polisi.

2. Prajurit jaga dihadiahi bunga mawar

Peserta aksi unjuk rasa 22 Mei di depan kantor Bawaslu menghadiahi bunga mawar kepada seorang prajurit TNI yang tengah bertugas.

Mulanya, ada seorang peserta aksi yang berteriak ke arah puluhan petugas yang duduk di hadapan mereka di balik pagar kawat berduri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com