Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di TPA Cipayung Capai 1.000 Ton Per Hari, Pemkot Depok Ingin Percepat Pemindahan ke Lulut Nambo

Kompas.com - 18/06/2019, 07:12 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, Iyay Gumilar mengatakan, masih menunggu jadwal dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait pemindahan sampah Depok ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Lulut-Nambo di Kabupaten, Bogor, Jawa Barat.

Iyay mengatakan, pada April 2019 lalu pihaknya telah mengirimkan surat untuk mempercepat pemindahan sampah dari Depok ke Lulut Nambo.

Setelah surat itu dilayangkan, pihaknya bersama Pemrov Jabar melakukan pertemuan untuk membicarakan fasilitas yang masih harus disiapkan saat pemindahan sampah ke Lulut Nambo.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Sampah di TPA Cipayung Naik hingga 200 Ton Per Hari

"Saat ini Pemrov Jawa Barat sedang menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan untuk membangun tempat pembuangan dengan sistem sanitary landfil," ucap Iyay saat dihubungi, Senin (17/6/2019).

Adapun Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya dan menimbunnya dengan tanah.

Iyay mengatakan, setelah ada tanggal persis pemindahan sampah dari Depok ke Lulut Nambo, pihaknya akan langsung lakukan sosialisasi ke warga sekitar Lulut Nambo.

Baca juga: Sampah di TPA Cipayung Baru Dipindahkan ke Lulut Nambo Tahun 2020

“Kalau diminta langsung pemindahan sampah, ya langsung. Tapi kita harus sosialisasi sama masyarakat kawasan di sana yang terdampak baunya,” ucapnya.

Terpisah, Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kota Depok, Ridwan mengatakan, daya tampung TPA Cipayung milik Pemerintah Kota Depok saat ini sudah melampaui kapasitias.

Ia menyebutkan, setiap hari ada 900-1.000 ton sampah warga Depok yang dibuang ke TPA tersebut.

Ridwan mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk pemindahan sampah sebanyak 500-700 ton ke Lulut Nambo

"Kalau sudah buang sampah di Nambo, volume sampah di TPA Cipayung berkurang sekitar 200-300 ton sampah,” ujar Ridwan.

Nantinya, jumlah tersebut bisa dikelola oleh bank sampah dan UPS (Unit Pengelolaan Sampah) terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPA Cipayung.

“Bank Sampah dan UPS bisa mengurangi sampah 20 persen dari jumlah yang akan dikirimkan ke TPA Cipayung,” kata dia.

Adapun untuk diketahui, kondisi TPA Cipayung Depok sudah melebihi kapasitas dan dinilai membahayakan warga. Saat ini tinggi tumpukan sampah di TPA Cipayung mencapai 20-30 meter dan dikhawatirkan longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com