Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tekan Angka Masyarakat Terdampak Pencemaran Udara

Kompas.com - 11/07/2019, 21:46 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini dunia maya ramai memperbincangkan soal pencemaran udara di Jakarta yang sempat mencapai titik buruk.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, meski pencemaran udara di Jakarta buruk, menurut dia jumlah warga yang terdampak menurun.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Januari hingga Mei 2019, ada 906.270 kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA yang ditemukan. Namun, selama lima bulan belakangan kasus ini diketahui menurun.

"Pada Januari ada 178.501 kasus, Febuari ada 232.403, Maret ada 202.034 kasus, April ada 165.105, dan Mei ada 127.227," ucap Widyastuti, saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).

Baca juga: Ini Enam Penyakit yang Ditimbulkan akibat Polusi Udara

Widyastuti mengatakan, pihaknya melakukan beberapa upaya untuk mencegah masyarakat terdampak dari polusi udara.

Salah satunya, dengan mengajak masyarakat untuk lakukan gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Gerakan hidup sehat itu meliputi, cek sehatan rutin, konsumsi makanan sehat, dan beraktifitas fisik.

"Jadi jangan hanya olahraga, tapi jalan juga beraktifitas. Makanya beberapa kali yang diprioritaskan oleh pak gubernur adalah sarana bagaimana orang bisa berjalan dengan lebih enak," jelasnya.

Dengan banyaknya masyarakat berjalan kaki, lanjut Widyastuti, akan dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.

Baca juga: Polusi Udara juga Jadi Alasan BPTJ Minta Anies Terapkan Lagi Ganjil-Genap seperti Saat Asian Games

"Dengan berjalan kaki berat badan pun bisa dikendalikan. Lalu dengan berjalan lebih mengurangi banyaknya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, sehingga kualitas udara akan lebih bagus," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan Dinas Perumahan untuk membangun rumah susun berwawasan lingkungan.

"Jadi jangan sampai membuat lingkungan warga buruk, misalnya ventilasinya kurang sehingga orang ngekep di dalam rumah dan menyebabkan lebih berat sakitnya kalau begitu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com