Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Kerak Telor yang Bertemu Ahok, Mengenang Masa Kejayaannya di Balai Kota...

Kompas.com - 12/07/2019, 09:28 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com-Seorang pedagang kerak telor belum lama ini menjadi perbincangan di dunia maya karena masuk vlog mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Youtube. Pedagang kerak telor itu berbincang dengan Ahok yang sedang berkunjung ke Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019) lalu.

Kompas.com akhirnya mencoba menemui pedagang kerak telor ini di Lapangan Banteng pada Kamis (11/7/2019).

Dia tampak berjualan di sisi barat Lapangan Banteng.

Di bawah terik matahari, pedagang kerak telor ini sibuk mengoseng dan meracik kerak telor yang ia buat.

Namanya Faisol, laki-laki  berusia 52 tahun ini sudah berjualan di Lapangan Banteng sejak tahun 1977.

Ia dikenal dengan pedagang kerak telor terfavorit. Sebab, cita rasa dari kerak telor racikannya berbeda dengan yang dibuat pedagang lainnya.

Baca juga: Ahok Promosikan Kerak Telor Milik Pedagang di Lapangan Banteng

Meski ia berasal dari Jawa Timur, Faisol mampu membuat kerak telor yang gurih nan enak.

Ia mengatakan, awalnya ia belajar memasak kerak telor dari istrinya yang merupakan orang betawi asli.

Setelah mengetahui bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat kerak telor, Faisol pun coba mengkombinasikan rasa Betawi dan Jawa Timur di kerak telornya.

"Saya ingin rasa kerak telor saya ini punya ciri khas sendiri, sehingga saya racik perpaduan antara dua daerah ke kerak telor saya," ujarnya sambil sibuk mengoseng-oseng.

"Kucing-kucingan" dengan Satpol PP demi sekolahkan tiga anak

Kerak telor ini dijual Faisol dengan harga Rp 20.000 dengan telor ayam dan Rp 25.000 dengan telor bebek.

Setiap hari, Faisol dapat mengantongi untung Rp 1 juta per hari dari kerak telornya. Ia berdagang mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Dari jualan kerak telor ini, Faisol mampu menyekolahkan tiga anaknya. Faisol memiliki dua anak laki-laki dan satu perempuan.

"Anak saya yang pertama S2, yang kedua masih kuliah teknik mesin, dan yang ketiga di sekolah Meranti," ucapnya dengan bangga.

Baca juga: Pernah Diberangkatkan ke Maroko, Pedagang Ini Beri Ahok Kerak Telor

Ia mengaku tak pernah menyangka dari pekerjaannya itu ia dapat memiliki anak yang sukses.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com