Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Kasus Pembunuhan, Polisi Sebut Ada Kelemahan di Pintu Masuk Ancol

Kompas.com - 12/07/2019, 14:41 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, ada kelemahan pada kemanan di tempat rekreasi Ancol Taman Impian sehingga kasus pembunuhan Hilarius Ladja (31) di pantai Beachpool bisa terjadi.

"Ada beberapa kelemahan atau pintu atau kebocoran yang mungkin bisa saja menjadi pintu masuk mereka. Nah ini tentunya menjadi perhatian kita," kata Budhi, di Ancol, Jumat (11/7/2019).

Ia mengatakan, pihaknya sudah menanyakan kepada pengelola Ancol Taman Impian mengenai kemungkinan minuman keras didapat pelaku dari pedagang yang ada di sana.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Pantai Ancol Terjadi Saat Mabuk-Mabukan

"Jadi dari Ancol sendiri sudah menyampaikan kepada kami bahwa mereka tidak menjual, karena memang tadi ini adalah tempat wisata dan banyak keluarga serta anak-anak yang hadir di sini," ucap Budhi.

Lanjut Budhi, polisi akan mengevaluasi kondisi kemanan Ancol guna mengantisipasi kejadian serupa kembali terjadi.

Apabila dibutuhkan, kata Budhi, polisi bisa memberikan bantuan apabila pihak Ancol merasa kekurangan personel dalam hal pengamanan.

"Maksudnya kalau mereka memang membutuhkan bantuan maupun kekurangan personelnya, ya sama-sama, karena polisi kan juga tidak banyak jumlahnya, kita masih kekurangan juga. Sehingga kalau kita sinergikan, petugas pengamanan dari Ancol maupun dari kita mudah-mudahan akan lebih baik lagi," kata dia.

Adapun polisi baru saja melakukan rekonstruksi adegan pembunuhan Hilarius oleh tersangka Jadri (27) atas perintah Alfredo (30) alias Aped di Pantai Beachpool Ancol Jumat siang.

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Ancol, Polisi Tangkap Pelaku di Yogyakarta

Dalam rekonstruksi itu terlihat bahwa korban, pelaku dan sejumlah saksi meminum-minuman keras di pinggir pantai.

Di adegan ke-13 terlihat Aped menoleh kepada Jadri seolah membisikkan, "kamu punya pena (pisau) gak? kalau bawa coret (tusuk) saja," seperti yang disampaikan Budhi pada Jumat (5/7/2019) lalu

Kemudian di adegan selanjutnya, Jadri mencabut pisau kertas yang ada di saku belakangnya dan menghampiri Hilarius yang diperankan oleh salah satu anggota kepolisian.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Ancol Pakai Istilah Pena dan Coret Saat Beraksi

Jadri kemudian menusukkan pisau tersebut ke perut Hilarius. Namun dalam rekonstruksi itu Jadri hanya menusuk Hilarius sekali.

Setelah rekonstruksi selesai, keduanya kembali dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk kembali masuk tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com