Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serahkan Pemilihan Wagub DKI ke Anggota Baru, Pengamat Sebut DPRD Sedang Pertontonkan Lelucon

Kompas.com - 12/08/2019, 07:49 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tugas untuk memilih wakil gubernur DKI Jakarta rencananya akan diserahkan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang baru.

Berkait kemungkinan itu, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa hal ini merupakan bentuk ketidakmampuan anggota DPRD melaksanakan tugasnya. Ia bahkan menyebut DPRD seolah sedang mempertontonkan lelucon ke publik.

"Menyerahkan pemilihan wagub ke DPRD baru, jelas ketidakmampuan DPRD sebelumnya dalam memilih wagub, wakil rakyat yang tidak bekerja maksimal menunaikan amanat rakyat," ucap Pangi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/8/2019) malam.

"Bagaimana ceritanya, hampir 1 tahun diberikan waktu untuk memilih wagub pengganti Sandi, namun pada akhir menyerahkan pada anggota DPRD yang baru. Ini lelucon politik yang tidak lucu dipertontonkan ke publik," imbuhnya.

Baca juga: Periode DPRD Hampir Berakhir, Ketua Pansus Khawatir Jakarta Gagal Punya Wagub

Dengan diserahkan kepada anggota baru, menurut Pangi, pemilihan wagub DKI menjadi tantangan serius. DPRD baru harus mampu membuktikan untuk menjalankan tugas dengan baik.

Jika tidak, maka akan menjadi catatan buruk bagi wakil rakyat yang tak mampu mengemban amanah rakyatnya.

"Ini menjadi tantangan serius untuk DPRD yang baru, apakah tingkah laku dan cara kerjanya bakal sama dengan DPRD yang periode sebelumnya. Kita lihat saja nanti, apakah bakal disandera lagi? Apakah akan dipersulit lagi, atau justru dibuat panjang tempo permainannya," lanjutnya.

Baca juga: Anies: Akan Tercatat Sejarah jika DPRD Tak Laksanakan Pemilihan Wagub

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini meminta anggota DPRD yang baru belajar agar nanti pemilihan wagub DKI berjalan mulus dan tidak bertele-tele lagi.

"Sebab kasihan rakyat Jakarta yang selama ini dirugikan dan termasuk Anies Baswedan. Sudah cukup 1 tahun Anies menjoblo padahal tugas beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta cukup berat, dengan cepat memiliki wagub, maka banyak pekerjaan Anies yang terbantu menyelesaikan problem fundamental Jakarta dari level Hulu sampai hilir," tutup Pangi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) tatib Pemilihan Wagub DKI Jakarta Bestari Barus menyebut, pelaksanaan Rapimgab pembahasan tatib Wagub DKI kemungkinan akan terlaksana setelah Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 dilantik.

"Sepertinya akan dilaksanakan periode yang baru," ucap Bestari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Alasannya, sisa masa kerja yang dimiliki DPRD periode 2014-2019, tinggal beberapa minggu lagi. Anggota DPRD baru akan dilantik pada 26 Agustus 2019.

"Periode yang ini tinggal sebentar lagi, dan masih ada beberapa pekerjaan," ujarnya.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian meminta agar DPRD menuntaskan pemilihan wagub DKI sebelum masa jabatan mereka berakhir.

Baca juga: Sudah Pernah Surati Ketua DPRD, Anies Harap Pemilihan Wagub DKI Dipercepat

"Kita berharap DPRD segera menyiapkan agar segera bersidang karena ini adalah bulan terakhir DPRD periode ini bertugas. Harapan saya, mereka bisa tuntaskan sebelum selesai masa jabatannya," ujar Anies di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Anies lalu menyindir apabila DPRD DKI periode 2014 - 2019 gagal melakukan pemilihan wagub, itu akan menjadi catatan sejarah.

"Kami dorong, kami berharap DPRD tuntaskan karena begini kalau dewan bersidang pun (atau) tidak maka akan dicatat di dalam sejarah Jakarta bahwa dewan tidak melaksanakan salah satu kewajibannya," kata Anies.

Baca juga: Anies dan Pansus Saling Sindir soal Catatan Sejarah Wagub DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com