JAKARTA, KOMPAS.com - Farazandi Fidinansyah menjadi salah satu anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dalam Pemilihan Legislatif 2019. Ia maju sebagai anggota dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Farazandi merupakan putra mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Kepada Kompas.com, Farazandi kemudian menceritakan bagaimana awal pencalonan dirinya hingga berkecimpung ke dunia politik serta hal-hal yang ingin diperjuangkannya sebagai anggota legislatif.
Baca juga: Din Syamsuddin: People Power Hak Konstitusi Tapi Saya Tidak Ikut
Ingin maju sebagai perwakilan anak muda
Fazarandi mengaku, keputusannya untuk maju sebagai anggota DPRD berlandaskan semangat kepemudaan.
"Periode kali ini partisipasi dari pemuda itu sangat tinggi. Tapi untuk berjuang ke tahapan yang lebih tinggi juga perlu perwakilan gitu. Pas periode kali ini memang banyak pemuda yang masuk ke ranah politik, masuk jadi caleg, tapi kan yang punya kesempatan jadi itu enggak mudah," kata Fazarandi saat dihubungi Kompas.com.
Meski baru kali ini maju sebagai caleg, Fazarandi mengaku sudah cukup lama berkecimpung di dunia politik. Bahkan, ia ditunjuk oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai wakil sekretaris jenderal bidang kepemudaan.
Melihat tingginya partisipasi dari anak-anak muda dalam Pemilu 2019, akhirnya pada tahun lalu, Fazarandi termotivasi agar bisa menjadi perwakilan masyarakat Jakarta di Kebon Sirih.
Turun langsung ke tengah masyarakat, hingga pasang sendiri APK
Sejak melangkah sebagai calon legislatif PAN pada Juli 2019 lalu, Fazarandi mengaku langsung turun ke Dapil 7 Jakarta Selatan, di mana namanya terdaftar sebagai salah satu caleg.
Ia mengaku mengutamakan cara blusukan ke tengah-tengah masyarakat untuk mendengar dan melihat langsung keluh kesah masyarakat.
Baca juga: 106 Anggota DPRD DKI Jakarta Resmi Dilantik
Melihat dan mendengar masalah tersebut memompa semangat Fazarandi untuk maju sebagai anggota dewan.
Selama masa kampanye, ada satu hal yang sangat diingat Fazarandi, yaitu ketika momen pemasangan alat peraga kampanye (APK) di dapilnya.
"Cerita yang saya berkesan itu kalau pas ngumpul malam-malam sama warga, mereka secara sukarela itu membantu dan menemani saya sampai masang spanduk, mereka turun tangan," ujarnya.
Fazarandi mengaku, ia tidak hanya membayar orang lain untuk memasang APK miliknya. Namun, ia bersama warga-warga pendukungnya bersama-sama memasang APK tersebut.