Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Zhongtong yang Sempat Dikandangkan Kini Beroperasi Lagi

Kompas.com - 15/11/2019, 19:23 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, 59 unit bus transjakarta merek Zhongtong dioperasikan lagi pada Jumat (15/11/2019) ini.

Bus buatan China yang dioperasikan operator Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) itu sempat dikandangkan terkait dengan kasus pemutaran video tak senonoh di dalam bus itu beberapa waktu lalu.

"Iya (sudah kembali dioperasikan), sesuai laporan evaluasi dan pengendalian secara teknik dan kinerja, operator telah diberikan sanksi dan telah menindaklanjuti seluruh yang diperintahkan, maka kebutuhan untuk pelayanan pelanggan diutamakan," ujar Agung, Jumat.

Baca juga: Bus Transjakarta Zhong Tong yang Lagi-lagi Bermasalah, Kali Ini Putar Video Tak Senonoh

Sanksi yang dimaksud Agung yakni dikandangkannya bus-bus tersebut. Dengan tidak beroperasi, Perum PPD mengalami kerugian.

Agung menuturkan, PT Transjakarta kembali mengizinkan bus Zhongtong beroperasi setelah video tak senonoh yang sempat diputar itu dihapus dari videotron di dalam bus.

"Yang muncul di display bukan iklan, melainkan konten video tak sesuai norma sebagai bagian dari display, dan dilaporkan sudah dihapus kontennya serta dicabut aliran listriknya," kata Agung.

Sebelumnya, semua bus transjakarta merek Zhongtong yang dioperasikan operator Perum PPD dikandangkan. Sebab, video tak senonoh diputar pada videotron dalam bus tersebut beberapa hari lalu.

Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa menjelaskan, videotron di dalam bus Zhongtong merupakan fitur untuk memasang iklan.

Baca juga: Imbas Video Tak Senonoh, Semua Bus Transjakarta Merek Zhong Tong Dikandangkan

Video tak senonoh itu ternyata merupakan konten bawaan dalam videotron tersebut.

Perum PPD dan PT Transjakarta sebelumnya tak pernah mengecek konten videotron tersebut karena belum memasang konten iklan. Seluruh konten dalam videotron itu akhirnya dihapus.

Perum PPD juga meminta maaf atas terputarnya video tidak senonoh itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com