Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Syukur Jemaat Santa Clara Bekasi Rayakan Natal Pertama di Gereja...

Kompas.com - 20/12/2019, 06:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Clara, Bekasi Utara, akan merayakan Natal perdana di gereja pada tahun ini.

Kesempatan ini terasa istimewa karena selama 20 tahun, mereka beribadah di Kapel Asri yang bertempat di sebuah ruko. Pendirian gereja mereka tak berjalan mulus.

Gereja Santa Clara sebetulnya sudah memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) sejak 2015 lalu. Namun, dalam perjalanannya, IMB itu dipermasalahkan sebagian warga.

Warga tidak setuju gereja didirikan di kawasan yang penghuninya mayoritas beragama Islam. 

Namun, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pasang badan dengan tidak mencabut IMB itu sehingga pembangunan gereja tersebut bisa dilakukan.

Agustus 2019, Gereja Santa Clara diresmikan oleh Rahmat, disaksikan Uskup Agung Jakarta saat itu Ignasius Suharyo yang kini telah dilantik menjadi Kardinal Vatikan oleh Paus Franskiskus.

Baca juga: 20 Tahun Natalan di Ruko, Jemaat Santa Clara Bekasi Bakal Rayakan Natal Perdana di Gereja

Pastor Paroki Gereja Santa Clara, Raymundus Sianipar tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya karena jemaatnya kini dapat merayakan Natal dengan leluasa. Mereka, kata Raymundus, begitu antusias.

"Antusias umat luar biasa, karena selama ini natalnya di bangunan yang hanya ruko kecil, dengan tempat yang sangat terbatas, fasilitas juga sangat terbatas," ujar Raymundus, Kamis (19/12/2019) petang.

"Bayangkan, selama 20 tahun Natal di sana dengan segala keterbatasannya, walaupun tanpa mengurangi semangatnya," imbuhnya.

Natal esok, akan ada 9.000 jemaat Paroki Santa Clara yang mustahil ditampung di Kapel Asri yang berupa ruko. Karena, satu-satunya gereja Katolik di Bekasi Utara ini hanya mampu menampung sekitar 1.500 jemaat.

"Gereja ini sangat ramai, Senin sampai Minggu selalu ramai di gereja ini. Bukan hanya Natal ini saja. Maka memang, kita butuh tempat yang baik untuk berkumpul," ujar Raymundus.

Lomba pohon natal ramah lingkungan

Selama 20 tahun, jemaat Santa Clara tak bisa Natalan secara leluasa. Bukan hanya ibadah Natal yang tak leluasa, pelbagai kegiatan jemaat buat memeriahkan hari kelahiran Yesus Kristus terpaksa dipangkas karena minimnya ruang.

"Banyak yang tidak bisa dilakukan ketika dulu hanya 3 ruko dan hanya bisa menampung 150 orang. Kita ibadah bisa 4 kali dan sampai memakan jalanan yang berada di sana," jelas Raymundus.

"Bayangkan kalau hujan, kadang-kadang umat sebagian harus pergi ke gereja tetangga karena memang tidak bisa menampung," lanjutnya.

Sekadar lomba menyongsong Natal pun tak pernah terlaksana. Mereka menggantinya dengan sekadar bikin tumpeng atau menghelat lomba-lomba kecil untuk anak-anak seperti mewarnai di rumah, lalu hasilnya dikirim ke gereja.

Baca juga: Setelah 20 Tahun Ibadah di Ruko, Jemaat Santa Clara Akhirnya Bisa Gelar Lomba Natal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com