Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Contoh Surabaya soal Pembangunan Gorong-gorong dan CCTV

Kompas.com - 23/12/2019, 14:53 WIB
Nursita Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI Jakarta mencontoh Pemerintah Kota Surabaya terkait pembangunan saluran air atau gorong-gorong di bawah jalan raya.

Penutup saluran air berbentuk teralis besi kemudian dibangun pada permukaan jalan.

Ida menyatakan sudah melihat langsung konsep saluran air di Surabaya saat dia dan fraksinya, PDI-P, kunjungan kerja ke Surabaya, beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Kaleidoskop 2019, Polemik Risma dan Anies Baswedan soal Sampah

"Jadi setiap aspal itu ada (lubang saluran air) kira-kira 60 meter persegi, ada besinya, penutupnya, itu langsung masuk ke gorong-gorong pembuangan air," ujar Ida dalam rapat koordinasi pengendalian banjir antara Komisi D dan Pemprov DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/12/2019).

Ida berujar, konsep saluran air yang diterapkan Pemkot Surabaya mampu mengentaskan masalah genangan air di jalan.

Sebab, air hujan akan langsung masuk ke saluran air di bawah jalan melalui teralis besi tersebut.

Baca juga: Jakarta Tergenang, Jokowi Minta Anies Bersihkan Got dan Keruk Waduk

Saluran air tersebut juga mampu mengurangi debit air hujan yang harusnya masuk ke tali air.

"Di Surabaya itu bikinnya hanya 4 meter jaraknya dari satu (lubang saluran air) ke lainnya. Ini memang cukup lumayan mengurangi debit air yang akan masuk ke lubang-lubang kecil (tali air) yang disiapkan," kata dia.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).KOMPAS.COM/NURSITA SARI Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Selain saluran air, menurut Ida, Pemprov DKI juga bisa mencontoh pemasangan kamera closed circuit television (CCTV) di ruang-ruang publik yang dilakukan Pemkot Surabaya.

"Ada 1.500 kamera CCTV, itu perlu. Orang mau buang apa saja di pinggir kali, pasti ketahuan, pasti kelihatan. Kami kebetulan dibawa ke sana sama Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), kami diperlihatkan semua kamera CCTV dia yang luar biasa," ucap Ida.

Baca juga: Kiprah Marco Kusumawijaya: Tim Anies-Sandiaga, Sindir Risma, hingga Mundur dari TGUPP

Ida menilai, dua program yang diterapkan oleh Risma di Surabaya cukup bagus. Karena itu, Pemprov DKI bisa meniru dua program tersebut.

"(Surabaya) anggarannya cuma Rp 10,3 triliun, tapi luar biasa. Bukan saya mau mengunggulkan karena Bu Risma PDI-P, tidak. Tapi paling tidak program dia ini bagus yang perlu kita (DPRD dan Pemprov) contoh," tutur Ida.

Hujan deras mengguyur Jakarta pada Selasa pekan lalu. Akibatnya, 19 ruas jalan di Jakarta, tergenang.

Genangan terjadi karena kurangnya jumlah tali air dan tali air eksisting yang kurang lebar. Genangan juga disebabkan kontur jalan yang cekung dan proyek revitalisasi trotoar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com