Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Gong Masih Terendam Banjir dengan Kedalaman 50 Sentimeter

Kompas.com - 04/01/2020, 16:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Jalan Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Sabtu (4/1/2020) petang.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, setidaknya ada 3 RW di Teluk Gong masih terendam banjir dengan kedalaman kira-kira 50 sentimeter atau di atas lutut orang dewasa.

Ketiga RW tersebut ialah RW 008, RW 010, dan RW 013. Kawasan RW 013 tampak yang paling dalam karena banjir masih setinggi dada orang dewasa hingga Sabtu petang. Kompas.com tak bisa menembus ke sana.

Bocah-bocah tampak bergembira bermain di air banjir yang pada permukaannya melayang-layang aneka jenis sampah plastik.

Baca juga: Kisah Umay Saman dan Istri Ketiganya Selamatkan Diri dari Terjangan Banjir

Sepeda motor belum bisa melintas dan hanya beberapa tipe mobil saja yang pengemudinya berani menerobos banjir.

"Ini sudah surut mendingan daripada semalam. Mulai sekitar jam 20.00 kemarin lah mulai surutnya. Tadinya mah masih seleher," ujar Iwan (28), salah satu pemilik warung di RW 008 Teluk Gong saat ditemui Kompas.com.

Sementara itu, Rawing (60) menyebutkan, banjir di wilayah rumahnya di RW 010 memang lebih surut daripada semalam. Namun, ketiinggian air tak berubah signifikan sejak Sabtu pagi.

"Ini kayaknya enggak disedot-sedot, soalnya enggak turun-turun dari pagi. Kemarin sih lumayan dalemnya, memang agak turun tapi hari ini manteng," ujar Rawing ditemui saat membereskan toko plastiknya yang acak-acakan digempur banjir sejak Rabu (1/1/2020).

Rawing mengatakan, akses listrik masih dipadamkan oleh PLN hingga saat ini. Baru suplai air bersih lewat pipa PDAM yang bisa mengalir ke rumah-rumah.

Baca juga: Anies: Teluk Gong Paling Utara, Banjir Masih Cukup Tinggi

"Kalau saya karena masih pakai Sanyo (pompa sumur), jadi mandi atau mau air apa masih harus numpang tetangga yang langsung dari PAM airnya," kata dia.

Dalam data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 6 RW yang masih terendam banjir dengan kedalaman rata-rata 60 sentimeter hingga Sabtu ini. Jumlah pengungsi mencapai 220 jiwa, tersebar di 3 lokasi pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com