Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UI Minta Misteri Kematian Akseyna Terus Diusut

Kompas.com - 05/02/2020, 17:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro meminta agar misteri kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI diungkap.

Akseyna ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, hampir lima tahun lalu tepatnya 26 Maret 2015.

"Kami ingin agar diusut lah. Kalau ada titik terang, silakan diikuti terus," ujar Ari ditemui wartawan, Rabu (5/2/2020) siang.

"Ini adalah sesuatu yang harus dijawab," imbuhnya.

Baca juga: Dua Tahun Kematian Akseyna dan PR yang Belum Selesai

Ari tak banyak bicara ketika wartawan menanyainya soal perkembangan pengungkapan misteri kematian Akseyna.

Ia mengaku hanya mendengar perkembangan kasus Akseyna dari berita media massa.

Eks Dekan Fakultas Ekonomi UI itu memilih melemparkan segala urusan pada polisi yang sejak 2015 belum mampu menguak misteri mahasiswa jurusan Biologi tersebut.

Sekitar dua bulan menjabat posisi rektor, Ari menyebut bahwa belum ada komunikasi dengan kepolisian perihal tewasnya Akseyna.

"Kami ikut saja proses kepolisian. Ini kan seperti old case, ya, untuk mendapatkan justice, keadilan ya. Kami di sini hanya warga negara. Kami serahkan pada aparat," beber dia.

"Paling tidak, kita bisa mengetahui karena terlalu banyak yang tidak bisa dijawab," lanjut Ari.

Baca juga: Mengapa Kasus Akseyna Belum Juga Terungkap?

Saat jasad Akseyna ditemukan, UI dan kepolisian menduga Akseyna tewas bunuh diri. Danau pun dibersihkan.

Namun, belakangan diketahui ada sejumlah orang yang masuk ke kamar indekos Akseyna setelah identitas korban diketahui.

Dugaan Akseyna dibunuh pun mengapung. Akan tetapi, danau telanjur bersih dan jejak-jejak kematiannya jadi sulit ditelaah.

Barang-barang lain yang terkait dengan Akseyna dan kematiannya pun belum juga memberi petunjuk yang mengarah pada kesimpulan sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com