JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Mohammad Taufik menanggapi pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan bahwa penyelenggaraan ajang balap Formula E justru merugi.
Menurut dia masalah untung memang tak bisa langsung dirasakan ketika balap mobil listrik itu diselenggarakan.
Ia membandingkan jika keuntungan Formula E tidak seperti berjualan gado-gado yang bisa langsung diperoleh.
Baca juga: PSI Ngotot Tolak Formula E, Wakil Ketua DPRD: Kita Jangan Jago Kandang
"Bukan kayak jualan dagang gado-gado. Begitu buka terus pengen dapat untung. Bukan begitu cara menilai kegiatan internasional," kata Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Justru yang ingin dibangun lebih dahulu adalah rasa kepercayaan dan rasa aman masyarakat baik nasional maupun internasional mengenai gelaran itu di Jakarta.
Dengan begitu, investor akan masuk dan turut mendukung Formula E yang dikontrak selama lima tahun.
"Ya jangan berpikir untungnya, begitu ada event langsung untung. Tadi saya bilang ada persepsi aman di dunia terhadap Jakarta. Yang ketiga persepsi aman itu muncul dari berbagai belahan dunia terhadap Jakarta, maka otomatis investor akan masuk. Jadi untungnya di situ," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu mengatakan, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan banyak anggaran untuk menggelar turnamen balap mobil listrik Formula E demi menggerakkan perekonomian Jakarta.
Penyelenggaraan Formula E di Jakarta, kata Anies, menghasilkan pendapatan untuk berbagai industri.
Baca juga: Anggaran Formula E Dikritik Politisi PDI-P, Sekda DKI: Nanti Ada Audit
"Jangan membayangkan seperti usaha pribadi, keluar berapa, masuk berapa. Ini adalah peredaran uang di Jakarta. Uang itu akan masuk kepada industri pariwisata, akan masuk kepada pekerja-pekerja seni," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/8/2019).
Menurut Anies, Pemprov DKI mengeluarkan anggaran bukan untuk mencari keuntungan bagi Pemprov sendiri. Pemprov DKI mengeluarkan anggaran untuk memberdayakan industri dan masyarakat.
"Pemerintah itu kalau mengeluarkan uang adalah untuk membangun sekaligus menggerakkan perekonomian, bukan pemerintah mengeluarkan APBD untuk cari income," kata Anies.
Dalam berbagai kesempatan, Anies menyebut penyelenggaraan Formula E di Jakarta akan menggerakkan perekonomian hingga Rp 1,2 triliun di Jakarta.
Sementara anggaran yang diproyeksikan untuk Formula E hingga saat ini adalah Rp 1,6 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.