Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Langkanya Masker Cegah Corona, Harga Meroket hingga Dugaan Penimbunan oleh Distributor

Kompas.com - 15/02/2020, 12:58 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini masyarakat di berbagai penjuru negara, tak terkecuali Indonesia, dikhawatirkan dengan penyebaran virus Corona.

Merebaknya Virus corona ditengarai berawal dari Wuhan, China, sejak akhir tahun 2019 lalu.

Di China, sudah ditemukan puluhan ribu kasus penderita virus corona. Terbaru, sebanyak 1.523 orang di dunia meninggal akibat virus tersebut.

Baca juga: Update Virus Corona 15 Februari 2020: 1.523 Kematian, 66.894 Orang Terinfeksi

Virus serupa telah ditemukan di negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Berbagai negara di dunia tengah mengantisipasi dengan berbagai cara penyebaran virus ini.

Salah satu upaya antisipasi yang mudah dilakukan masyarakat dengan penggunaan masker.

Namun, sayangnya, di beberapa negara termasuk Indonesia terjadi kelangkaan masker karena tingginya kebutuhan.

Harga masker meroket

Tingginya permintaan masker dan keterbatasan stok membuat harganya melambung tinggi berkali-kali lipat.

Khususnya masker N95 yang disebut lebih ampuh memproteksi diri dari virus. 

Di Indonesia, persediaan masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, langka sehingga harganya juga sangat tinggi.

Aya, salah satu penjual alat-alat medis mengatakan, masker jenis N95 sudah sulit disuplai dari pabriknya.

Meski stok masker tersebut tersedia, harga melonjak hingga dua kali lipat.

"Biasanya standarnya sih Rp 225.000 per box, nah terakhir kemarin itu harganya sudah Rp 500.000 per box isinya 20," kata Aya di lokasi, Rabu (29/1/2020).

Selain masker jenis N95, masker jenis bedah juga sudah mulai langka. Hal itu karena pembeli yang kehabisan masker jenis N95 beralih membeli masker bedah tersebut.

Baca juga: Harga Masker N95 di Pasar Pramuka Capai Rp 2 Juta per Boks

"Masker biasa juga sudah stok terakhir, kemarin orang karena masker N95 habis jadinya beli masker biasa. Kemarin orang beli kartonan, sekarang mah paling per box saja sisaan," ujar Aya.

Meski sudah mulai langka, masker bedah masih dijual dengan harga normal, yakni kisaran Rp 15.000--20.000 per box.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com