Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Damkar dan Kasir Alfamart, Saksikan Eksekusi Rencana Jahat Aulia Kesuma

Kompas.com - 10/03/2020, 07:51 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin terhadap Edi Candra Purnama beserta putranya, Muhammad Edi Pradana, kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/3/2020).

Dalam persidangan ini, jaksa penuntut umum menghadirkan dua saksi yakni Fery sebagai petugas pemadam kebakaran dan Dea Fitria selaku petugas kasir di Alfamart Kalibata City, Jakarta Selatan.

Ferry dihadirkan lantaran sempat melakukan pemadaman di rumah Aulia Kesuma.

Kala itu, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin sempat berniat membakar rumah yang berada di kawasan Lebak Bulus itu pasca membunuh Edi Candra Purnama dan Muhammad Edi Pradana.

Baca juga: Dalam Sidang, Petugas Damkar Beberkan Apa yang Dilihat di Garasi Rumah Aulia Kesuma Saat Padamkan Api

 

Jenazah korban sengaja ditinggal di dalam garasi agar ikut terbakar dengan bersama rumahnya.

Namun belakangan, rencana itu gagal terjadi. Mereka akhirnya membawa jenazah ke Sukabumi, Jawa Barat dan membakarnya di dalam mobil. Sedang Dea Fitria bersaksi jika Aulia Kesuma sempat membeli handuk yang diduga untuk membekap Edi Candra Purnama hingga tewas.

Kompas.com pun merangkum beberapa keterangan saksi dan tanggapan dari kuasa hukum.

1. Petugas pemadam cium bau bensin di rumah Aulia Kesuma

Dalam kesaksiannya, Fery mengaku sempat melakukan pemadaman di rumah Aulia Kesuma di Jalan Lebak Bulus 1 pada 24 Agustus 2019.

Dia memadamkan titik api yang ada di lantai dua. Namun saat melakukan pemadaman, Fery mencium bau bensin.

Baca juga: Saat Padamkan Api di Rumah Aulia Kesuma, Petugas Damkar Cium Bau Bensin

"Dari atas ke bawah sepintas mencium bau bensin saja. Kami fokus ke titik api," kata dia saat bersaksi di muka sidang, Senin (9/3/2020).

Dia lalu memberi tahu atasannya bahwa dia mencium bau bensin saat berada di dalam rumah Aulia Kesuma.

Meski demikian, Feri menduga kebakaran bukan karena bensin yang terbakar. Kebakaran justru terjadi karena arus listrik.

2. Di garasi mobil, petugas hanya melihat bed cover dan mobil

Kala itu, Fery masuk ke dalam rumah Aulia dan naik ke lantai dua guna memadamkan api. Namun saat proses pemadaman, Fery sempat melihat kondisi garasi.

Dalam garasi, dia hanya melihat ada bed cover dan mobil yang terparkir di dalam.

Baca juga: Sidang Lanjutan Aulia Kesuma, Petugas Damkar Akan Jadi Saksi

"Semacam ada bed cover, ada mobil, ada bed cover. Lalu saya mencium bau bensin," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com