Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Operasi Angkutan Umum ala Anies yang Hanya Bertahan Sehari

Kompas.com - 17/03/2020, 08:25 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya melakukan sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab covid-19 di Ibu Kota.

Salah satunya dengan membatasi jam operasional dan armada transportasi umum yang dikelola badan usaha milik Pemprov DKI Jakarta, yakni transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

Kebijakan pembatasan kendaraan umum bertujuan membuat warga tak banyak keluar rumah demi menekan persebaran penyakit covid-19. Warga juga diharapkan bisa menjaga jarak aman satu sama lain (social distancing measure).

Baca juga: Batasi Kapasitas Transportasi Umum, Anies Harap Pengertian Penumpang

Pembatasan jam operasional

Operasional transjakarta, MRT, dan LRT dibatasi pada pukul 06.00-18.00 WIB.

Untuk transjakarta, dari 248 rute bus yang ada dipangkas menjadi hanya 13 rute saja, yakni Koridor 1 sampai Koridor 13. Layanan AMARI (Angkutan Malam Hari) dan bus sekolah juga dihentikan.

Untuk MRT Jakarta, rangkaian kereta yang dioperasikan hanya empat rangkaian dari semula 16 rangkaian. Kereta hanya akan melintas setiap 20 menit sekali dari yang semula setiap 5-10 menit.

Untuk LRT Jakarta, rangkaian kereta yang semula melintas setiap 10 menit, berubah menjadi 30 menit.

Tak hanya jam operasional, penumpang di dalam bus dan kereta juga dibatasi. Tujuannya untuk menjaga jarak aman antarpenumpang di dalam moda transportasi umum itu.

Pembatasan jam operasional ini diberlakukan mulai Senin (16/3/2020) dan akan berlaku selama 14 hari ke depan.

Baca juga: Cegah Covid-19, MRT, LRT, dan Transjakarta Hanya Beroperasi Pk 06.00-18.00

Sebabkan penumpukan penumpang

Pembatasan transportasi umum yang diterapkan Anies nyatanya menimbulkan penumpukan penumpang di banyak lokasi pada Senin kemarin. Social distancing measure pun jauh dari harapan.

Penumpukan penumpang terjadi di Halte Mangga Besar, Halte Kebon Jeruk, Halte Senen, Halte Puri Beta 2, hingga stasiun-stasiun MRT.

"Sama saja bohong enggak sih, membatasi rute dan memperpanjang headway transjakarta, tapi akhirnya malah bikin penumpang numpuk dan tidak ada social distancing?" protes Annisa Putri (24), karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta.

Annisa bukan satu-satunya orang yang mengalami penumpukan penumpang ketika berangkat kerja menggunakan moda transportasi umum di Jakarta, kemarin.

Baca juga: Anies: Headway MRT Jakarta Kembali 5 Menit pada Rush Hour

Pada Senin pagi, lini masa media sosial sesak oleh laporan gambar banyak penumpang bus transjakarta dan MRT yang terpaksa mengantre panjang dan lama di halte dan stasiun.

Faradila (24) dan Ardelia (23) mengalami nasib serupa dengan moda transportasi berbeda, yakni MRT Jakarta.

Pemindaian penumpang yang lebih ketat di stasiun-stasiun MRT Jakarta membuat antrean calon penumpang mengular panjang.

Ardelia menyerah dan memilih menggunakan taksi online menuju kantornya.

Sementara Faradila tetap mengantre panjang saat cuaca mulai panas, meskipun barisan calon penumpang di Stasiun MRT Fatmawati mengular hingga lahan SPBU di Jalan RA Kartini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com