Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Verifikasi Data Penerima Bantuan Covid-19, Pemkot Tangerang Terjunkan 1.204 Pegawai

Kompas.com - 29/04/2020, 19:31 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah menerjunkan 1.204 pegawai untuk membantu verifikasi data warga penerima bantuan Covid-19.

"Kurang lebih ada 1.204 pegawai yang kita wajibkan untuk melakukan pembinaan wilayah (binwil). Mereka kami sebar di 104 kelurahan di Kota Tangerang," tutur Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Tangerang, Indri Astuti dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).

Indri mengatakan, selain melakukan verifikasi data, para pegawai tersebut sebelumnya juga ditugaskan untuk menyosialisasikan penanganan Covid-19 kepada masyarakat termasuk menjadi pembina Kampung Siaga Covid-19 yang ada di 104 kelurahan di Kota Tangerang.

Baca juga: PSBB Kota Tangerang Diperpanjang hingga 15 Mei

Dan untuk membantu verifikasi data tersebut, lanjut Indri, Pemkot juga telah membuat aplikasi.

Aplikasi tersebut menjadi bagian dari Aplikasi SiGacor (Aplikasi Siaga Cegah Corona) yang terlebih dahulu diluncurkan.

"Dinas Kominfo sudah bangun aplikasinya, dari kemarin sudah bisa dimanfaatkan oleh pegawai yang melakukan pembinaan wilayah dan juga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)," kata Indri.

Dari aplikasi tersebut, petugas bisa langsung verifikasi data penerima bantuan yang sudah dilakukan verifikasi.

Baca juga: Bantuan Sosial Covid-19 di Kota Tangerang Terbelit Birokrasi

Indri menerangkan bahwa ada beberapa fitur dalam aplikasi yang memudahkan PSM maupun ASN dalam mendata warga calon penerima bantuan.

Di antaranya fitur identitas penerima yang sudah terintegrasi dengan data kependudukan dan juga fitur koordinat gps yang menunjukkan alamat penerima.

Petugas tidak perlu melakukan input data lagi, Indri mengatakan petugas hanya perlu memasukan Nomor Induk Kependudukan yang nanti nama dan alamat langsung muncul.

"Kemudian upload Foto KK dan KTP termasuk Foto Rumah calon penerima, terus klik statusnya layak atau tidak layak menerima bantuan, terus tinggal upload semua datanya," ujar Indri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com