Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditambah hingga 37.735, Kuota Penerima Bansos di Depok Kini Mencapai 48.158 KK

Kompas.com - 05/05/2020, 17:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menambah 37.735 KK penerima bantuan sosial (bansos) di Kota Depok.

Mereka merupakan penerima bansos yang tidak tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI atau non-DTKS.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat telah menetapkan 10.423 KK penerima bansos dari data DTKS.

Artinya, total penerima bansos di Depok saat ini mencapai 48.158 KK.

"Pemerintah provinsi kerja samanya dengan Kantor Pos untuk distribusinya, tidak dengan pemerintah daerah," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, Senin (4/5/2020) lalu.

Baca juga: Dijanjikan Cair 4 Mei, Bantuan Jokowi untuk Warga Depok Belum Turun sampai Hari Ini

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Jaminan Sosial Kota Depok, Tri Rezeki Handayani menyampaikan bahwa 37.735 KK tambahan ini diperoleh usai bolak-balik validasi data antara Pemerintah Kota Depok dengan Pemprov Jawa Barat serta Kementerian Sosial.

Ia mengatakan, dari hasil validasi, diperoleh 36.000-an KK penerima bansos yang dipastikan tak tumpang tindih dengan data lain.

Kemudian, terdapat lebih dari 1.000 permintaan tambahan bansos melalui aplikasi Sapa Warga dan Pikobar Pemprov Jawa Barat, sehingga diperoleh total 37.735 KK yang disanggupi Pemprov Jawa Barat untuk dibantu.

"Kami barusan koordinasi, kapan akan launching karena kami juga sudah banyak ditanya-tanya. Bulan Mei ini mudah-mudahan tanggal 11 bisa kick-off. Kita tunggu saja," ujar Tri Rezeki kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020) petang.

Baca juga: Belum Ampuh Redam Penularan Covid-19, Ini 3 Catatan untuk PSBB di Depok

Sebagai informasi, bansos dari Pemprov Jawa Barat senilai Rp 500.000 per KK, dengan rincian Rp 350.000 berbentuk paket sembako dan Rp 150.000 berupa uang tunai.

Distribusinya dilakukan langsung ke rumah penerima menggunakan jasa Kantor Pos.

Akan tetapi, meskipun jumlah penerima bansos ditambah, distribusi bansos Pemprov Jawa Barat mengalami kendala di lapangan.

Dari 10.423 KK yang dijanjikan menerima bansos pada 15 April 2020 lalu, hingga kini baru 2.191 KK atau 21 persen di antaranya yang sudah menerima bansos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com