Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang MRT Jakarta Ditargetkan 70 Ribu per Hari

Kompas.com - 12/06/2020, 11:19 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William P Sabandar menargetkan penumpang kereta MRT Jakarta bisa mencapai 70 ribu per hari jika seluruh sektor telah beroperasi normal.

PT MRT Jakarta tak menargetkan penumpang bisa mencapai 100 ribu per hari seperti sebelumnya karena masih dalam masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga harus berjaga jarak.

"Ketika kegiatan-kegiatan mulai beraktivigtas kembali kita merencanakan naik sampai 60 hingga 70 ribu penumpang per hari. Pertanyaannya apa bisa 100 ribu? Jawabannya akan sulit dicapai karena sepanjang pembatasan sosial diberlakukan maka kapasitas kereta MRT tidak akan bisa menampung penuh," kata William dalam diskusi virtual MRT, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: MRT Dorong Penumpang Gunakan QR Code untuk Beli Tiket

Sejak aktivitas perkantoran secara bertahap mulai dibuka lagi walau masih masa transisi PSBB, ada peningkatan jumlah penumpang transportasi tersebut.

Jumlah penumpang mulai mencapau angka 13 ribu pada Rabu lalu.

"Senin seluruh stasiun dibuka kembali. Jumlah penumpang kami mulai secara perlahan naik. Per kemarin (Rabu) jumlah penumpang mencapai 13.308 penumpang," kata dia.

William menyebut, jam operasional MRT Jakarta tidak sampai jam 24.00 WIB. Saat ini MRT Jakarta beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Selang waktu perjalanan antar kereta (headway) sudah kembali normal, yakni tiap 5 menit di jam sibuk dan tiap 10 menit di luar jam sibuk.

"Memang sudah kembali dengan menggunakan 7 dan 14 rangkaian kereta pada jam sibuk. Kalau kita lihat sudah naik 6 atau 5 kali lipat dibandingkan minggu lalu. Memang belum naik signifikan karena mal-mal belum buka," tuturnya.

Baca juga: MRT Jakarta Tiadakan Gerbong Khusus Wanita Saat Masa Transisi PSBB

Semua stasiun MRT sudah beroperasi penuh selama PSBB transisi yakni Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Senayan, Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Stasiun Istora Mandiri, dan Stasiun Setiabudi Astra Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com